Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif 78: Sambut 1 Muharram, Warga Gelar Tasyakuran "Slametan Embongan" di Desa Jatimulyo

Diperbarui: 6 Agustus 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan tasyakuran 'slametan embongan' di RT/RW 03 Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo/ Dokpri

Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah yang jatuh pada Sabtu, (30/7) lalu disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. 1 Muharram sendiri menandai sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah tahun 622 Masehi sekaligus sebagai peristiwa penting sejarah islam.

Tak ketinggalan, warga RT/RW 03 Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah turut memperingati hari besar agama islam tersebut. Berbeda dengan lainnya yang disambut dengan pawai obor, menariknya warga Dusun Bringinsari tersebut justru mengadakan tasyakuran yang disebut  'slametan embongan'

Tasyakuran di jalan 'slametan embongan'/ Dokpri

Dalam bahasa Jawa, kata slametan berasal dari kata slamet yang berarti selamat atau bahagia, sedangkan embongan berarti jalan. Jika dilihat dari tempat acaranya, peringatan 1 Muharram yang diadakan warga setempat tersebut cocok dengan konsep 'slametan embongan' lantaran tasyakurannya digelar di jalan.

Melalui kegiatan 1 Muharram, selain bertujuan memperingati tahun baru islam, kehadiran tasyakuran ini rupanya juga sangat penting bagi RT/RW 03 Dusun Bringinsari Desa Jatimulyo dalam mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kerukunan antar warganya. Alasan tasyakuran 1 Muharram di Dusun Bringinsari disambut hangat dan antusias oleh warga sekitar, tak lain karena kegiatan ini kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

Tasyakuran yang digelar ba'da maghrib pada Sabtu, (30/7) lalu, diawali dengan sambutan oleh Kades (Kepala Desa) Jatimulyo sekaligus membuka kegiatan untuk menyambut Tahun Baru Islam. Dilanjutkan dengan kegiatan tahlil dan doa bersama, penutup, serta pembagian berkat.

Ibu-Ibu dan mahasiswi KKN Kolaboratif Kelompok 78/ Dokpri

Menariknya, tasyakuran kali ini antara perempuan dengan laki-laki dilakukan secara terpisah, tetapi tetap dalam satu kegiatan. Kelompok laki-laki mengikuti tasyakuran di jalan, tepatnya di perempatan jalan. Sedangkan kelompok perempuan duduk di salah satu halaman rumah warga di dekat jalan tersebut.

Tak ketinggalan, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 78 yang beranggotakan 10 mahasiswa yang terdiri dari empat PT (Perguruan Tinggi) ternama di Jember, turut diundang pada kegiatan tersebut. Pelaksanaan 'slametan embongan' ini berjalan dengan lancar lantaran antusias warga RT/RW 03 Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo yang cukup tinggi.

Kegiatan Tasyakuran ini, menandai potret kerukunan antar warga bersama mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 78 di Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo, meski baru muncul pasca dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. 'Slametan embongan' ini pun diakhiri dengan kegiatan makan bersama yang diberikan oleh para warga sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline