Sidomekar, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi 112 Desa Sidomekar mengadakan sosialisasi Pendampingan Proses Produk Halal (PPH) bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di balai Desa Sidomekar. Pendampingan tersebut dinilai sangat membantu para pelaku UMKM, karena dengan adanya label halal, nantinya dapat meningkatkan harga jual sebuah produk. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sidomekar, Yustian Eka Nurcahya.
Dalam penjelasannya, Direktur BUMDes melanjutkan, kegiatan ini akan terus dilakukan oleh pihaknya, meskipun mahasiswa KKN sudah tidak berada di desa. "Karena bagaimanapun juga kami sebagai BUMDes itu adalah mitra dari UMKM, di mana kami berperan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi," terangnya saat diwawancarai seusai acara sosialisasi dan proses pendampingan produk halal, Jumat (18/8).
Adanya label halal ini, dalam paparannya, harus bisa lebih meningkatkan usaha para pelaku UMKM, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari produk yang sudah ada. "Bagi yang punya usaha makanan siap saji, harus meningkatkan kualitas pelayanan kemudian menambah inovasi-inovasi produknya," imbuhnya.
Direktur BUMDesa mengharapkan, usaha masyarakat Sidomekar yang belum mempunyai sertifikasi halal, agar bisa segera mendaftarkan produknya. "Tentunya dengan menyiapkan produk-produk yang lebih bagus lagi," tuturnya
Senada dengan itu, Kepala Seksi Pemerintahan (kasipem) Desa Sidomekar, Selamet, mengatakan, adanya hal tersebut bukan hanya membantu desa dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, tetapi bisa membantu langsung kepada pelaku UMKM yang memang membutuhkan hal tersebut dalam berjualan. "Ya alhamdulillah kalau itu sudah beredar kepada yang bersangkutan," ucapnya.
Perwakilan perangkat desa itu mengucapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN kelompok 112 karena telah membantu warganya dalam upaya meningkatkan perekonomian, apalagi kegiatan itu tidak dipungut biaya sedikitpun. "Saya mewakili dari perangkat desa mengucapkan terima kasih kepada panjenengan semua. Kalau itu memang benar-benar gratis mungkin masyarakat antusias, kalau ada lagi mungkin akan lebih banyak lagi yang ikut," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H