JEMBER, Penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif tahun ke dua Kabupaten Jember berlangsung sangat meriah di alun-alun Kota Jember. Tergabungnya 3.500 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi itu, akan menjadi sebuah pengalama baru bagi seluruh mahasiswa, serta ajang pengaplikasian dari apa yang telah di pelajari di perguruan tinggi masing-masing. Hal itu di katakana oleh Bupati Jember, H. Hendy Siswanto.
H. Hendy menyampaikan, mahasiswa yang akan terjun di 226 desa itu harus siap menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat dan kondisi lingkungan baru. "Karena esensinya panjenengan kuliah begitu keluar harus siap menerima kenyataan di lapangan seperti apa," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan KKN kolabortif ke dua di alu-alun Jember, Senin (17/7).
Mahasiswa yang terjun langsung di masyarakat, lanjut Bupati Jember, harus bisa memberikan pengalaman dan gagasan baru kepada masyarakat sesuai dengan program yang telah di susun oleh mahasiswa dan mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan (DPL). "Masyarakat dapat apanya, tentunya masyarakat mendapat ilmu-ilmunya, cara-cara secara teknologi maupun kekinian," imbuhnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa mahasiswa harus bisa menjadi seorang pembawa perubahan, tidak harus menjadi pejabat Negara, namun bisa membawa sebauh dampak kepada masyarakat. "Bagaimana anda mahasiswi-mahasiswi preuner yang siap nanti mengabdikan dirinya untuk negeri ini. Anda bisa menjadi wiraswasta di situ dengan pengalaman-pengalaman yang ada pada hari ini," tuturnya.
Bupati Jember menegaskan agar mahasiswa bisa maksimal dalam melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan program yang telah di susun sesuai dengan keadaan masyarakat tempat bertugas dengan waktu yang telah di tentukan, yaitu 40 hari. "Saya siap menunggu kabar dari panjenengan semua. Kira-kira apa yang di perlukan ketika di lapangan nanti," jelasnya.
Melalui sambutanya, Bupari Jember itu mengharapkan, jika dalam program KKN tahun ini ada upaya yang masih kurang, dia berharap agar mahasiswa bisa memberi koreksi dan solusi yang baik. "Sehingga KKN kolaboratif ini bermakna yang betul-betul bermasyarakat," pungkasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H