Klego, Boyolali - Mahasiswa KKN Undip membuat profil kelompok seni yang ada di Desa Klego sebagai upaya branding kepada masyarakat luas. Profil ini dimuat dalam format artikel yang diunggah di website resmi desa, klego.my.id/.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang sudah dilakukan oleh mahasiswa Undip, Siti Latifatu Saadah, diketahui bahwa ada beberapa kelompok seni di Klego. Namun, informasi tertulis mengenai kelompok seni tersebut masih minim.
Maka dari itu, Latifa menginisiasi program tersebut agar masyarakat dapat mengakses informasi mengenai kelompok seni Klego dengan mudah dan efektif. Pembaca dapat mengetahui informasi berupa tahun dibentuk, pengurus, jenis seni yang dipertunjukkan, dan daerah-daerah yang pernah disinggahi berdasarkan profil tersebut.
Ada dua profil kelompok seni yang ditulis, yaitu kelompok seni campursari dengan sebutan Paguyuban Tanpa Title. Serta kelompok seni wayang-karawitan yang disebut Sanggar Seni Sinar Laras.
Sanggar Sinar Laras masih berjaya sampai sekarang sejak berdiri di tahun 1999. Sanggar ini telah melalang buana ke berbagai wilayah di Indonesia dengan penampilan berbagai jenis seni tradisional Jawa, seperti wayang, karawitan, gamelan, campur sari, dan organ tunggal ditampilkan oleh sanggar Sinar Laras.
Di sisi lain, paguyuban Tanpa Title telah vakum sejak 2006. Namun, sang ketua, Didik, masih menerima panggilan tampil hingga saat ini.
Didik sebagai ketua paguyuban seni Tanpa Titel berharap kelak generasi muda di Desa Klego dapat melanjutkan eksistensi seni campursari. "Harapannya minat generasi muda Klego terhadap seni campursari tetap tumbuh di tengah maraknya perkembangan musik modern," ujanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H