Lihat ke Halaman Asli

kkn kelompok76

MAHASISWA KKN UNEJ 2024

Wujudkan Inovasi Pupuk Cair dari Tongkol Jagung, Mahasiswa KKN UMD 76 Berhasil Berikan Alternatif Solusi Permasalahan Pupuk

Diperbarui: 16 Agustus 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 76 dengan Poktan

Sosialisasi POC

Bondowoso (14/7/2024) -- Mahasiwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam Program UNEJ Membangun Desa (UMD) berhasil memberikan alternatif bagi masyarakat Desa Bercak dalam mengatasi kelangkaan pupuk akibat harga dan distribusi pupuk melalui program sosialisasi dan praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar tongkol jagung. Program ini tidak hanya memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan kelangkaan pupuk, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat melalui penerapan pertanian berkelanjutan.

Ptogram KKN ini dilaksanakan dalam tiga rangkaian kegiatan, yaitu percobaan, sosialisasi, dan praktik pembuatan. Pada tahap pertama, mahasiswa berkoordinasi dengan para pemroses hasil panen jagung untuk mengumpulkan limbah tongkol jagung. Selanjutnya, limbah tongkol jagng dan bahan-bahan lainnya diproses sesuai prosedur untuk menghasilkan larutan yang akan difermentasi menjadi pupuk organik cair. Larutan tersebut kemudian diaduk dan diperiksa secara berkala untuk mengevaluasi kualitas pupuk organik cair yang telah dibuat. Pada tahap kedua, mahasiswa mengadakan forum sosialisasi dan diskusi dengan anggota kelompok tani yang ada di Desa Bercak. Forum ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan berbagi pengalaman berkaitan dengan pengaplikasian pupuk organik serta pertanian berkelanjutan. Hadirin tampak antusias dalam mengikuti sosialisasi dan diskusi dengan para mahasiswa.

Peserta Sosialisasi POC 

Potensi Limbah Menjadi Barang dengan Nilai Guna

Desa Bercak merupakan salah satu desa yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Mayoritas masyarakat Desa Bercak bekerja dalam bidang pertanian, khususnya dalam usahatani padi dan jagung. Jagung yang diproduksi dari lahan pertanian selanjutnya dikeringkan dengan dijemur, dipipil, dan kemudian dikumpulkan untuk kemudian diperjual belikan. Limbah dari proses pemipilan jagung kering adalah kulit jagung dan tongkol jagung, namun volume limbah tongkol jagung jauh lebih besar jika dibandingkan dengan volume limbah kulit jagung. Limbah tongkol jagung yang selama ini dianggap sebagai sampah, ternyata menyimpan potensi sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair.

Proses Pembuatan POC Berbahan Dasar Tongkol Jagung

Proses pembuatan pupuk organik cair melalui beberapa tahapan sederhana, yaitu:

  • Limbah tongkol jagung dicacah hingga berukuran kecil. Tujuannya, untuk mempercepat proses fermentasi.
  • Limbah tongkol jagung dimasukkan ke dalam wadah hingga sepertiga volume wadah lalu dicampurkan dengan 1 balok gula merah yang telah dicairkan, dan air cucian beras.
  • Larutan dicampurkan dengan air yang bebas dari bahan kimia hingga hampir penuh.
  • Campurkan larutan dengan 4 tutup botol EM4 sebagai stater mikroba untuk mempercepat proses fermentasi.
  • Aduk larutan hingga semuanya tercampur rata, kemudian tutup wadah sehingga larutan tidak mengalami kontak langsung dengan oksigen.
  •  Buka wadah setiap hari kemudian aduk untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi.

Proses pembuatan POC bersama poktan

Produk POC yang sudah jadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline