Lihat ke Halaman Asli

KKNkelompok4 FPIK

Mahasiswa/i KKN-T Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Kunjungan Mahasiswa KKN-T FPIK ULM Meninjau UKM yang Berada di Bawah Naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) Kelurahan Loktabat Utara

Diperbarui: 7 Agustus 2024   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi di Rumah Limbah/dok .pri

Kelurahan Loktabat Utara, 1 Agustus 2024- Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru melakukan peninjauan UKM Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) di RT 18 Jl. Kebun Karet Gg. Jolali Kelurahan Loktabat Utara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak UKM yang ada di bawah naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB).

Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) yang diketuai oleh Ibu Suprapti Ningsih, S.Pd. adalah sebuah tempat usaha yang bergerak pada bidang kerajinan dan pemberdayaan masyarakat. Tempat usaha ini telah mengembangkan produk dari limbah menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Rumah limbah Bonkla Borneo (BB) didukung oleh pemerintah dan dibantu oleh PLN Peduli. Rumah limbah Bonkla Borneo (BB) ini juga dijadikan sebagai tempat wisata edukasi bagi Masyarakat umum terutama anak-anak SD, SMP, SMA/K bahkan mahasiswa/i.

Kelompok Masyarakat (POKMAS) adalah warga masyarakat yang dipilih dan didukung oleh Walikota. UKM adalah usaha kecil menengah yang dimiliki oleh perorangan atau kelompok. Selain itu UKM disebut juga sebagai badan usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil dan menengah.

UKM yang berada dibawah naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) terdapat 13 UKM yang didukung oleh Pemerintah dan terdapat 5 UKM yang di bantu oleh PLN Peduli. 13 UKM tersebut, yaitu Budidaya Jamur Tiram, Pengrajin Menjahit, Bebek Organik, Tempe mendoan, Keripik Tempe dan pisang, Bawang Goreng, VCO,  Bubuk Kunyit, Bonsai Kelapa, Tempurung, Sagon Lalaan, Limbah Kayu/bambu dan pengrajin meja kursi limbah.

Mahasiswa KKN-T Kelompok 4 FPIK ULM mengunjungi 6 UKM yang dilaksanakan selama 4 hari dan melihat langsung proses produksinya.

1. BEBEK ORGANIK (1/8/2024)

Dokumentasi Kunjungan Ke Bebek Organik/dok .pri

Bebek organik adalah bebek yang pakannya terbuat dari limbah organik seperti limbah sayur-sayuran, limbah ikan, ampas tahu, ampas kelapa dan sekam. Bebek organik dan pakan organik di produksi langsung oleh pelaku UKM tersebut dan mendapat bantuan dari PLN Peduli. Limbah organik tersebut di ambil  dari pasar Martapura dan diolah dengan cara di rebus selama kurang lebih 2 jam lalu di campurkan dengan ampas tahu, sekam dan ampas kelapa. Jadi, hanya 2 limbah saja yang di rebus, yaitu limbah sayur-sayuran dan limbah ikan. Selama kunjungan kerumah produksi Bebek organik, mahasiswa KKN tidak hanya melakukan wawancara saja namun juga turut melihat proses perebusan pakan bebek organik.

2. BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1/8/2024)

Dokumentasi Kunjungan kerumah Produksi Jamur/dok .pri

Budidaya jamur tiram yang di produksi langsung oleh pelaku UKM jamur tiram dan terbuat dari serbuk gergaji, dedak, kapur lalu di aduk menggunakan mesin lalu di fermentasi selama 1 malam atau 24 jam dan di kukus selama seharian. Budidaya jamur tiram yang di produksi oleh pelaku UKM telah mendapatkan bantuan dari PLN Peduli. Beliau mengatakan bahwa "sebelum mendapatkan bantuan, beliau mengaduk serbuk gergaji secara manual tanpa menggunakan mesin dan proses pengukusan juga tidak menggunakan mesin khusus". Menurut beliau budidaya jamur tiram yang beliau produksi memiliki 1 permasalahan, yaitu kurangnya produksi jamur karena pemeliharaannya cukup sulit dan lumayan sering terkena penyakit yang tidak tau penyebabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline