Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Kolaboratif 2023 Ikut Meriahkan HUT RI ke-78 Dengan Tradisi Pawai Obor di Sumberpinang

Diperbarui: 9 Agustus 2023   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sumberpinang, Pakusari (Dok. pribadi)

Tradisi pawai obor di Indonesia identik dengan sebuah perayaan yang penuh dengan semangat dan keindahan, dimana didalamnya juga terkandung makna religi. Pawai obor ini biasanya dilakukan pada momen spesial seperti perayaan kemerdekaan dan malam tahun baru Islam. Dalam tradisi pawai obor ini Masyarakat akan menyalakan obor dan diarak dengan riang gembira.

Pada tanggal 7 Agustus 2023 bertepatan di dusun jatian, Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, telah berlangsung acara pawai obor, yang diikuti oleh kurang lebih  2500 peserta yang merupakan Masyarakat  dari desa Sumberpinang. 

Pawai obor ini mempunyai 2 titik start, yakni di arah barat bertempatan didusun bunder dan di arah timur bertempatan didusun krajan. Untuk finisnya sendiri bertempatan di mushola Al-Hasani selaku sebagai penyelenggara pawai obor di Desa Sumberpinang. 

Acara pawai obor tersebut dihadiri oleh beberapa tamu khusus seperti, wakil Bupati Jember KH. MB Firjaun Barlaman, serta dihadiri oleh beberapa pemuka agama diantaranya KH.Syaiful Bahri dan Lora Fawaid. Para mahasiswa KKN ditunjuk sebagai penjemput tamu khusus yang kemudian dikawal dan  diantarkan ke tempat berlangsungnya acara.

Ustad  Edy Efendi selaku pimpinan mushola Al-Hasani mengadakan tradisi pawai obor tersebut sebagai bentuk untuk memperingati tahun baru islam dan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam rangkaian acara tersebut tidak hanya pawai obor saja tetapi juga terdapat penampilan dari para santriwan santriwati mushola Al-Hasani yang diantaranya menampilkan Tari Nusantara dimana dalam penampilan tari tersebut kami selaku mahasiswa KKN Kolaborasi 2023 turut serta dalam pembuatan kostum para peserta tari Nusantara, serta juga terdapat drama kolosal Sejarah tentang peristiwa Rengasdengklok. 

Dengan ditampilkannya drama Sejarah tersebut ustad Edy Efendi berharap agar para generasi muda tidak melupakan Sejarah dan mempertahankan apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, beliau berkata "sebagai generasi muda, pemuda adalah pemegang tongkat estafet dari para pahlawan untuk mempertahankan apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan".

Pawai obor tersebut juga diselenggarakan sebagai ajang panggung gembira Masyarakat desa Sumberpinang, Masyarakat sangat berantusias untuk memeriahkan tradisi pawai obor tersebut, terlihat dari jumlah peserta pawai obor yang cukup banyak. Terlebih lagi terdapat kupon hadiah yang nantinya diundi pada akhir acara, hadiah yang diberikan berupa kulkas, sepeda, kipas angin, kompor gas, magicom, panic, dan satu set rantang. Dengan adanya kupon hadiah tersebut juga menjadi daya Tarik bagi Masyarakat untuk mengikuti pawai obor. Acara berakhir pada pukul 00.00 yang diakhiri dengan pesta kembang api yang menjadikan acara tersebut lebih meriah. Setelah acara berakhir panitia langsung sigap bergerak untuk melakukan bersih-bersih bersama usai acara selesai, hal ini menunjukan rasa kekeluargaan dan kegotong royongan Masyarakat di desa Sumberpinang amatlah tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline