JEMBER - Pertumbuhan makhluk hidup merupakan suatu keharusan yang perlu diperhatikan. Salah satunya pertumbuhan hewan ternak yang tak kalah penting perlu untuk diperhatikan. Pada kesempatan kali ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi 169 Jember mengunjungi lokasi pembuatan fermentasi pakan ternak yang terletak di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Sabtu (13/08).
Fermentasi pakan ternak merupakan suatu pengolahan terhadap bahan pakan limbah pertanian, yang salah satu bahannya menggunakan jerami padi kering dengan cara penambahan bahan kimia. Dalam proses pembuatan fermentasi pakan ternak sangat terjangkau dan mudah, dalam artian tidak memerlukan bahan-bahan yang susah ditemui terutama di lingkup pedesaan, dan mempermudah para peternak dalam penyediaan pakan ternak. Walaupun proses serta bahan yang digunakan sangat mudah dan terjangkau, namun hasil dan kandungan dapat dikatakan cukup efektif untuk pertumbuhan hewan ternak.
Suatu alternatif yang cukup efisien tersebut telah terbukti dengan di lokasi tersebut yang telah menciptakan pakan ternak fermentasi sejak tahun 2015 hingga saat ini. "Saya dan beberapa warga di sini telah mengadakan fermentasi pakan ternak ini sejak tahun 2015 lalu.
Berawal dari inisiatif saya sendiri yang dahulunya sebelum memulai saya mencari informasi terkait fermentasi pakan ternak. Apa saja yang dibutuhkan, bagaimana prosesnya, dan dampaknya apa saja," terang Heri M.S salah satu pembuat pakan ternak fermentasi.
Pengolahan pakan ternak fermentasi di Dusun Krajan Timur, bahan yang digunakan tidak hanya jerami padi kering, melainkan beberapa limbah pertanian lain yang juga dapat digunakan yang tentunya kandungannya cukup baik untuk pertumbuhan hewan ternak.
"Di sini untuk bahannya tidak hanya jerami padi saja, melainkan ada kulit kopi dan kacang. Bahan-bahan itu kita peroleh dari warga setempat, kita pilah-pilah terlebih dahulu untuk dihaluskan dengan penggilingan, dan kemudian kita olah dengan mencampur E M4 20 CC, 10 liter air dan campur tetes tebu 0,5 s/d 1lt ditambah viterna sebagai tambahan vitamin 20 cc ," paparnya.
Setiap proses tentu terdapat kendala yang dihadapi. Sama halnya dengan proses fermentasi pakan ternak ini, namun kendala dalam proses ini tidak terlalu rumit dan besar. "Untuk kendala yang kami alami dari dulu hingga sekarang tidak begitu banyak. Ya hanya sebatas bahannya saja terkadang yang berkendala, seperti jerami padi kalau musim hujan tentu akan susah, begitu juga dengan limbah yang lain," tambahnya.
Keberadaan lokasi pengolahan pakan ternak fermentasi tersebut telah di ketahui oleh masyarakat di beberapa wilayah. "Alhamdulilah sampai saat ini sudah ada beberapa yang mengetahui proses pengolahan kami ini. Mereka diantaranya yang berasal dari Situbondo, Bondowoso, Kalisat, Sukowono, Mayang, dan Desa Kamal yang datang belajar ke sini," ungkapnya.
Dalam pencapaian dan bukti nyata dalam pengupayaan pertumbuhan hewan ternak yang solutif tersebut, Heri berharap usahanya tersebut dapat membantu para peternak lainnya.