Lihat ke Halaman Asli

KKN Kelompok 262

Mahasiswa UNEJ (Universitas Jember)

KKN UMD sebagai Agent of Change dalam Mengawal Sterilisasi PMK pada Ternak dan Dampaknya Terhadap UMKM Dendeng

Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN UMD: Persiapan Penyemprotan Disinfektan untuk PMK (Dokpri)

Bondowoso - Berdasarkan mitigasi masalah dan potensi Desa Petung melalui mediasi terhadap pemerintah desa yang dilakukan dengan Kepala Desa Bapak Guntoro dan Sekretarisnya Bapak Muhni, serta Pokja PKK yang bergelut dibidangnya. Telah didapatkan beberapa poin yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mewujudkan program kerja yang sejalan dan sesuai dengan kebutuhan Desa Petung. 

Diskusi dengan perangkat desa dan survei lapangan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa salah satu permasalahan yang cukup serius dan butuh penanganan yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK merupakan salah satu penyakit yang menjangkit pada hewan ternak berkuku empat seperti sapi, kambing, dan kerbau, dan lain-lain. 

Dilansir pada jurnalagro.com, PMK juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) yang disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae. Masa inkubasi dari penyakit 1 hari - 14 hari yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala. Angka kesakitan ini bisa mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak. 

Meskipun tingkat penularan PMK adalah cukup tinggi, tetapi tingkat untuk tingkat kematian akibat dari PMK hanya 1-5%. Namun, meskipun begitu tetap saja peternak hewan akan tetap mengalami kerugian akibat dari PMK yang menyerang hewan ternak mereka. Kerugian yang dialami oleh peternak dapat berupa permintaan sapi yang akan mengalami penurunan dikarenakan konsumen yang merasa was-was pada hewan ternak yang terkena PMK.

Dampak dari PMK yang terjadi pada hewan ternak sendiri tidak hanya sampai disitu saja, khususnya pada sapi yang merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan dendeng sapi, dimana dendeng sapi ini merupakan salah satu UMKM yang berada di Desa Petung. Usaha Dendeng Manis Bondowoso "Elite" merupakan usaha yang bergerak pada bidang makanan yang mengolah daging sapi menjadi dendeng sapi, dengan pemilik bernama Pak Mahrus. 

Namun belakangan ini UMKM Dendeng Manis Bondowoso "Elite" mengalami permasalahan dalam penjualannya. Dalam wawancara yang kami lakukan dengan Bu Mahrus dapat diketahui bahwa penjualan yang dimiliki Dendeng Manis Bondowoso "Elite" telah mengalami penurunan, dari yang awalnya dapat menghabiskan 1 kg dalam 2 hari, namun akibat dari adanya PMK yang menyerang sapi, membuat permintaan dalam usaha Dendeng Manis Bondowoso "Elite" menjadi menurun yang menyebabkan usaha Dendeng Manis Bondowoso "Elite" hanya mampu menghabiskan 5 kg dalam 15 hari. 

Usaha Dendeng Manis Bondowoso "Elite" juga melakukan upaya pengurangan biaya untuk tenaga kerja mereka, dimana yang awalnya tenaga kerja yang mereka miliki adalah 2 orang, namun akibat penjualan yang menurun membuat mereka menghentikan 2 pekerja mereka dan diganti dengan hanya keluarga saja yang mengelola usaha Dendeng Manis Bondowoso "Elite".

Permasalahan mengenai PMK yang terjadi di Desa Petung telah mengakibatkan banyak kerugian, khususnya terhadap peternak sapi dan pelaku UMKM di Desa Petung. Sehingga permasalahan tersebut akan menjadi fokus awal bagi kelompok kami. Kami akan melakukan salah satu upaya pencegahan pada Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang dimiliki oleh beberapa dari warga di Desa Petung. 

Salah satu alternatif upaya yang dilakukan dalam pencegahan Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada hewan ternak adalah dengan proses strerilisasi berupa menyemprotkan kandang, peralatan, dan alat lain yang dapat berpotensi menularkan PMK. Penyemprotan akan dilakukan dengan menggunakan disinfektan atau zat kimia berupa prodestan. 

Tujuan dari dilakukannya penyemprotan adalah guna menghilangkan atau dapat meminimalisis kemungkinan penularan virus PMK. Pada Desa Petung sendiri, kami telah melakukan penyemprotan disinfektan pada hari minggu tanggal 7 Agustus 2022 dengan 5 anggota yang terjun langsung dalam melakukan penyemprotan, yaitu: Silma Novita Mara, Ainin Masfufah, Edo Agung Laksana, Muhammad Nuh, Ricky Marcellino Sabastian, Moh. Labib Mahya. 

Penyemprotan disinfektan yang kami lakukan juga didampingi oleh salah satu perangkat desa yaitu Bapak Nurul Ismail yang merupakan orang yang sudah memiliki pengalaman dalam melakukan proses strerilisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline