Literasi menurut KKBI adalah kemampuan menulis dan membaca, UNESCO juga menambahkan makna literasi merupakan kemampuan untuk mengindentifikasi , memahami mengartikan ,menciptakan ,mengkomunikasi dan menghitung menggunakan materi cetak dan tertulis dengan berbagai konteks. Jadi dapat disimpulkan bahwa literasi merupakan seperangkat alat yang didalamnya terdapat potensi yang dimilki oleh manusia untuk dapat memecah berbagai persoalan dan membawa kita membuka cakrawala dunia.
Budaya literasi juga berpengaruh di Indonesia tapi menurut survei UNESCO menyatakan Indonesia dalam literasi dunia berada didalam urutan kedua dari bawah, hal tersebut sangat memperhatikan yang berarti hanya 0,001% dari 1000 orang di Indonesia cuma 1 orang di Indonesia yang rajin membaca. Hal ini menyatakan juga bahwa beberapa persen dipengaruhi oleh pemuda .padahal dari segi insfrastrukrur untuk mendukung kegiatan membaca indonesia berada diperingkat diatas benua-benua di eropa maka dari itu perlu kualitas generasi muda untuk membangun bangsa karena generasi mudah adalah salah satu komponen terpenting dalam pembangunan bangsa .
Perpustakaan keliling merupakan salah satu lembaga layanan masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan transportasi untuk mendatangi pustakawan di tempat tertentu.
Layanan yang diberikan perpustakaan keliling yaitu berupa media cetak guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan,serta memperluas wawasan dan informasiuntuk keperluan pendidikan, pekerjaan,penelitian dan sebagai wahana dalammencerdaskan kehidupan bangsa. Bagi kalangan muda khususnya tingkat SD, minat untuk membaca masih dikatakan minim karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lingkungan yang telah didominasi oleh penggunaan gadget, dukungan orangtua atau guru dan keterbatasan media cetak yang ada.
Untuk menambah semangat baca bagi generasi muda khususnya kalangan siswa SDS NU Karangrejo 02, kelompok KKN Kolaborasi kelompok 012 membuat kegiatan Sosialisasi Budaya Literasi dengan tema "Anak Cerdas Berliterasi" dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca sejak dini bagi siswa. Kegiatan dilakukan pada hari Selasa 15 Agustus pada pagi hingga siang hari. Seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 memiliki kesempatan untuk memasuki bus perpustakaan serta memiliki kebebasan dalam memilih buku bacaan yang diinginkannya.
Adanya perpustakaan keliling kali ini menjadi pengalaman pertama bagi para siswa sehingga mereka memiliki antusiasme yang tinggi dalam memilih buku bacaan. Kegiatan membaca dilakukan dengan panduan mahasiswa KKN untuk memahami isi dari bacaan buku yang telah dipilih oleh siswa, selain itu siswa juga memiliki kesempatan untuk menceritakan kembali mengenai isi buku yang telah dibacanya didepan kelas.
Menurut para guru di SDS NU Karangrejo 02, adanya perpustakaan keliling yang didatangkan di sekolah ini merupakan kali pertama di Desa Karangrejo khususnya, maka dari itu dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan semangat tersendiri bagi sekolah lain untuk juga mendatangkan perpustakaan keliling agar meningkatkan kualitas minat baca bagi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H