Lihat ke Halaman Asli

Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan Melalui Urban Farming Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Kelompok 24 bersama SDN Kandang Panjang 10

Diperbarui: 2 Desember 2024   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar 1.1 dokpri

Ketahanan pangan menjadi isu global yang semakin mendesak, terutama di daerah perkotaan dengan tingkat konsumsi yang tinggi dan terbatasnya lahan pertanian. Urban farming, atau pertanian perkotaan, telah muncul sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan perkotaan. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi urban farming oleh mahasiswa KKN UIN Gus Dur Kelompok 24 dalam kolaborasi dengan SDN Kandang Panjang 10, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penerapan konsep pertanian kota kepada anak-anak dan masyarakat sekitar. 

Program ini mengedepankan prinsip kemandirian pangan, edukasi berbasis lingkungan, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan pertanian di area terbatas.


Ketahanan pangan, yang mencakup aksesibilitas, ketersediaan, dan stabilitas pangan, merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di tengah urbanisasi yang pesat, kebutuhan akan pangan semakin meningkat, namun ruang untuk pertanian semakin terbatas. 

Salah satu solusi yang dianggap efektif dalam mengatasi masalah ini adalah urban farming (pertanian kota), yang memungkinkan masyarakat perkotaan untuk menghasilkan pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan terbatas di sekitar mereka. Konsep ini tidak hanya memberikan pasokan pangan lokal tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Gus Dur Kelompok 24 di SDN Kandang Panjang 10 telah melaksanakan sebuah program urban farming sebagai bagian dari kegiatan sosial mereka. Program ini bertujuan untuk mendekatkan siswa dan warga sekitar pada konsep pertanian kota yang berbasis pada penggunaan lahan minimal dan metode pertanian yang ramah lingkungan.


Pelaksanaan urban farming di SDN Kandang Panjang 10 telah berhasil menarik perhatian siswa dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertanian. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama program antara lain:

  1. Pembuatan Kebun Vertikal: Mahasiswa KKN mengajarkan siswa cara membuat kebun vertikal menggunakan bahan-bahan daur ulang, seperti botol plastik dan bambu. Ini memungkinkan siswa untuk memanfaatkan ruang terbatas di lingkungan sekolah.
  2. Pengenalan Tanaman Organik: Siswa diajarkan cara menanam dan merawat tanaman organik seperti kangkung, bayam, dan selada. Program ini juga memperkenalkan penggunaan pupuk kompos dari sampah organik.
  3. Pendidikan Lingkungan: Melalui diskusi dan praktek langsung, siswa dan warga sekitar diajarkan mengenai pentingnya menjaga ekosistem dan manfaat pertanian organik yang ramah lingkungan.

    Gambar 2.2 dokpri

Melalui pelaksanaan urban farming ini, siswa tidak hanya mendapatkan keterampilan dalam bertani, tetapi juga pemahaman tentang keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan. Program ini turut mendukung pendidikan karakter dengan menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap lingkungan dan meningkatkan kecintaan terhadap alam. Selain itu, masyarakat sekitar juga merasakan manfaat dari hasil pertanian yang dapat digunakan untuk konsumsi sehari-hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline