Lihat ke Halaman Asli

Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan melalui Urban Farming Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Kelompok 24 bersama Kelompok Wanita Tani di Kandang Panjang

Diperbarui: 22 November 2024   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1 proses pembuatan pupuk/dokpri

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis dalam pembangunan berkelanjutan, terutama di kawasan perkotaan yang menghadapi keterbatasan lahan pertanian. Dalam upaya memberikan solusi inovatif terhadap tantangan ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 60 Kelompok 24 UIN Gusdur menggagas program urban farming di Kelurahan Kandang Panjang. 

Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani setempat, yang memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan kegiatan pertanian di area perkotaan. 

Urban Farming sebagai Solusi Ketahanan Pangan Urban farming, atau pertanian perkotaan, merupakan metode pertanian yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah perkotaan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan. 

Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan, tetapi juga untuk mendorong masyarakat lokal berpartisipasi aktif dalam menjaga ketahanan pangan. 

Di Kelurahan Kandang Panjang, urban farming dilakukan dengan pendekatan inovatif, seperti penggunaan media tanam hidroponik, vertikultur, dan polybag. Pendekatan ini memberikan manfaat ganda, antara lain efisiensi penggunaan lahan, pengurangan limbah organik, serta peningkatan kualitas hasil panen. 

Mahasiswa KKN 60 Kelompok 24 turut memberikan pelatihan teknis kepada anggota Kelompok Wanita Tani, mencakup cara pembuatan instalasi tanam, pemeliharaan tanaman, hingga pengelolaan hasil panen. Program ini juga dirancang untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya para perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani. 

Melalui urban farming, diharapkan tercipta peluang usaha baru berupa penjualan hasil panen segar maupun produk olahan. Dengan demikian, urban farming tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan keluarga. 

Gambar 2.2 proses pembuatan media tanah/dokpri

Keberlanjutan Program Urban Farming Agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan, Mahasiswa KKN 60 Kelompok 24 mengintegrasikan konsep pendidikan dan pemberdayaan dalam setiap tahap pelaksanaannya. 

Masyarakat tidak hanya diajak untuk belajar secara teknis, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan tentang pentingnya urban farming dalam mendukung ketahanan pangan jangka panjang. Selain itu, program ini melibatkan pemerintah setempat sebagai mitra strategis untuk memastikan dukungan regulasi dan pendanaan. 

Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan Kelurahan Kandang Panjang dapat menjadi contoh implementasi urban farming yang berhasil dan dapat direplikasi di wilayah lain. Program ini juga sejalan dengan visi besar UIN Gusdur dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui inovasi dan pemberdayaan. 

 Urban farming menjadi solusi yang relevan dan efektif untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan di kawasan perkotaan. Kolaborasi antara Mahasiswa KKN 60 Kelompok 24 UIN Gusdur dengan Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Kandang Panjang menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan kemandirian pangan sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline