Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Hipertensi! Mahasiswa KKN Beri Edukasi kepada Lansia di Desa Kalisat

Diperbarui: 18 Agustus 2022   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

dokpri

"Hipertensi" atau penyakit darah tinggi suatu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal. Penyakit hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan merupkan penyebab kematian nomor satu di dunia dari tujuh juta penduduk setiap tahunnya. 

Prevalensi dan determinan hipertensi di Kota Bogor menurut Riskesdas (2008) merupakan penyebab kematian tertinggi nomor dua setelah stroke. Kematian akibat penyakit hipertensi memang sering terjadi secara tiba- tiba dan sebagian masyarakat menyebutnya sebagai The Silent Killer atau pembunuh diam- diam. 

Pada hari sabtu tanggal 6 Agustus kelompok 185 KKN kolaboratif mengadakan penyuluhan tentang hipertensi kepada ibu ibu pengajian rutinan yang diadakan di musholla RW 03 desa kalisat. Hal hal yang kami sampaikan terdiri dari beberapa poin yaitu pengertian hipertensi, faktor resiko, dan cara mencegah hipertensi.

Seiring bertambahnya usia, kemungkinan seseorang mengidap Hipertensi akan semakin meningkat, terlebih untuk seseorang dengan usia diatas 65 tahun. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic lebih atau sama dengan 90 mmHg. 

Faktor resiko terjadinya hipertensi antara lain, riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, kurangnya aktifitas fisik, obesitas, konsumsi garam berlebih, merokok, minum alkohol dan stress.

Mengubah gaya hidup dapat membantu mengontrol tekanan darah. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang tepat. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengontrol tekanan darah:

  • Berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan untuk mengontrol tekanan darah agar tetap dalam rentang normal.
  • Mengkonsumsi makanan sehat dengan rendah garam seperti mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, ikan dan makanan olahan susu yang rendah lemak.
  • Menurunkan konsumsi garam yaitu hanya 1,5gram atau setara seujung sendok makan  (1 sendok makan garam =10gram) per hari bagi penderita hipertensi, diabetes dan penyakit ginjal dan 2,3gram atau setara sendok makan per hari bagi orang yang sehat.
  • Rutin melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Menjaga berat badan agar tetap terkontrol atau menjadi normal.
  • Berhenti merokok.
  • Memonitoring tekanan darah agar tetap terkontrol

Kelompok 185 KKN kolaboratif juga merekomendasikan daun kelor karena manfaatnya efektif  turunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Daun Kelor memiliki kandungan yang bernama quercetin yang beperan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi. 

Di dalam daun kelor juga banyak mengandung kalium dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh terutama bagi penderita Hipertensi. Selain itu manfaat Daun Kelor juga bagus dikonsumsi untuk orang Sehat karena bisa tetap mengontrol tekanan darah supaya tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang berlebih. Hal ini tentunya dikonsumsi sesuai dosis yang sudah ditetapkan.

Berbagai bentuk cara penyajian daun kelor yang bisa digunakan untuk terapi hipertensi diantaranya bentuk seduhan teh, ekstrak dalam kapsul, sirup dan bahkan bisa disajikan sebagai hidangan sayur daun kelor atau bahkan dikonsumsi sebagai rebusan daun kelor. 

Caranya, 1 ikat daun kelor yang telah dipisahkan dengan bagian tangkainya, lalu direbus menggunakan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas dan diminum sekali habis pada malam hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline