Pantai Bandealit adalah salah satu wisata yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Karena berada di kawasan hutan lindung, pantai ini tidak terlalu ramai oleh pengunjung dan bisa dikatakan pantai hening.
Pada Minggu (31/07), kelompok 40 KKN Kolaboratif Jember melakukan perjalanan ke Pantai Bandealit bersama perangkat desa, Pak Riyadi selaku Sekretaris Desa dan Pak Bambang selaku Kasi Pemerintahan Desa, juga dengan Kelompok 24 KKN Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember. Tidak hanya menuju pantainya untuk bersenang-senang, kami juga bermaksud mengambil sampel DTKS warga Dusun Bandealit dengan ditemani Pak Riyadi dan Pak Bambang.
Perjalanan kami dimulai dengan memasuki kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Bandealit sendiri berjarak kurang lebih sekitar 14 sampai 16 km dari Desa Andongrejo. Jalan yang ditempuh untuk mencapai pantai tersebut pun cukup memacu adrenalin. Dari pintu masuk kawasan hutan hingga tiba di pantai, jalan yang ditempuh cukup sulit dan mengharuskan kami menggunakan kendaraan khusus, seperti motor trail, truk, mobil jeep, dan kendaraan lain yang kuat untuk melewati jalan penuh bebatuan. Maka dari itu, kami menggunakan truk milik Pak Bambang dengan beliau sebagai sopir yang berpengalaman.
Perjalanan yang ditempuh untuk mencapai pantai tersebut kurang lebih dua jam dari Desa Andongrejo. Tidak hanya jalan yang kecil, berliku, dan penuh bebatuan di tengah hutan, banyak juga jurang di pinggir jalan dan jembatan kecil. Sehingga bukan hanya mental yang diuji, tetapi juga fisik kami karena guncangan dari jalan yang ada.
Walau begitu, setelah dua jam perjalanan penuh guncangan tersebut, perjuangan kami terbayar oleh pemandangan indah dari Pantai Bandealit. Suasana yang masih asri, banyak pepohonan sebelum menyentuh wilayah pasir pantai, juga air dan ombak pantai sangat memanjakan mata. Karena tidak terlalu banyak pengunjung dan fasilitas umum lainnya, deburan ombak di bibir pantai pun bisa terdengar dengan jelas oleh telinga.
Sebelum menyentuh kawasan pasir pantainya, ada lahan hijau yang dipenuhi oleh rumput. Lahan tersebut bisa digunakan untuk melakukan berkemah jika ingin melakukan kemah di sana selain pendopo untuk beristirahat. Ada pula teluk dan muara sungai dengan air payau di sebelah timur dari pantai yang bisa digunakan untuk memancing ikan.
Yang membuat Pantai Bandealit sedikit berbeda dengan pantai lainnya, pantai ini tidak memiliki banyak batu karang di bibir pantainya. Sehingga setelah melewati lahan hijau akan dipertemukan dengan pasir putih dari pantai tersebut, lalu bertemu langsung dengan air pantai dari deburan ombak.