Jember- Pembahasan mengenai eksistensi desa di setiap ranah Indonesia pasti tidak asing lagi di telinga para pembaca. Pada setiap kesempatan, desa mandiri akan memperlihatkan kelihaian dalam bertahan untuk menjunjung ekosistem eksistensinya dengan baik. Tulisan ini akan membawa para pembaca menilik lebih dekat eksistensi yang terselubung di Lereng Raung.
Siapa sangka Lereng Raung memiliki sekelompok masyarakat yang sangat kreatif dalam memanfaatkan potensi di Dusun Karang Anyar, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo. Sekelompok masyarakat ini bernama Sekarwangi. Di pelopori oleh Ibu Enik Jumiati, UMKM Sekarwangi ini berhasil bertahan sampai saat ini meski melewati pasang surut dalam proses produksi.
UMKM Sekarwangi yang letak geografisnya berada di Lereng Raung sangat strategis dengan sumber daya alam yang mumpuni untuk pengolahan produksi. Sejarah dibentuknya kelompok ini adalah karena banyaknya ibu-ibu yang purna dalam buruh migran TKW sehingga bekerja sama dengan Komunitas Tanoker untuk membentuk kelompok Sekarwangi.
Tujuannya agar ibu-ibu memiliki kegiatan setelah menjadi buruh migran dan bisa menambah penghasilan keluarga.
Awalnya kelompok Sekarwangi berusaha membuat sesuatu hal yang belum tersentuh oleh masyarakat contohnya dengan mengolah tumbuhan liar kemudian diolah menjadi jamu, namun produk jamu tersebut kurang diminati karena terkendala dari segi pemasarannya.
Akhirnya kelompok Sekarwangi beralih ke sumber daya alam lain yang berada di sekitar rumah penduduk seperti kopi yang diolah menjadi serbuk kopi yang diberi nama "kopi ndeso" yang terdiri dari kopi bubuk arabika, robusta dan campuran, serta beberapa produk makanan dari tepung mocaf seperti rengginang mocaf, tepung mocaf, kerupuk mendol mocaf, tidak hanya itu Sekarwangi juga mem-packaging madu asli dari hutan Gunung Raung.
Selain berkecimpung di dunia kuliner, kelompok Sekarwangi juga eksis dalam kegiatan sosial yang ditunjukkan dengan dibangunnya Rumah Inspirasi. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Rumah Inspirasi seperti literasi serta sharing antar ibu-ibu Dusun Karang Anyar, tidak hanya itu Rumah Inspirasi juga dijadikan sebagai tempat pendampingan bagi anak-anak untuk bermain dan belajar.
Peran mahasiswa KKN Kolaboratif 191 Jember adalah membantu meningkatkan eksistensi UMKM Sekarwangi melalui media sosial seperti platform instragram dan facebook. Di pilihnya media sosial sebagai tempat promosi karena melihat tranding pemasaran secara universal banyak masyarakat yang menggunakan media sosial untuk hal promosi branding.
Media sosial instagram dan facebook merupakan platform dengan akses yang mudah sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa pun bisa menggunakannya dengan mudah.