Jember - Eksistensi setiap daerah di Nusantara memiliki ciri khas tersendiri. Mahasiswa sebagai agent of change yang terus mencari detail-detail potensi yang belum terangkat di daerah merupakan sebuah tantangan tersendiri. Pemerintah melakukan upaya dalam hal ini dengan melakukan kerja sama bersama Perguruan Tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN merupakan suatu program tahunan dari semua Perguruan Tinggi di seluruh daerah di Indonesia untuk menerjunkan mahasiswanya sebagai bentuk pengabdian terhadap lingkungan masyarakat. Program KKN periode II TA 2021/2022 khususnya di Kabupaten Jember dilaksanakan secara kolaboratif bersama dengan 13 Perguruan Tinggi se-Kabupaten Jember.
KKN Kolaboratif yang diselenggarakan di Kabupaten Jember ini mengusung tema "Pemaksimalan Peran PT dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK di Kabupaten Jember".
KKN Kolaboratif yang pertama ini terbagi menjadi 248 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 9 sampai 10 mahasiswa yang diterjunkan langsung di berbagai desa di Kabupaten Jember, baik dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pedalaman.
Kelompok KKN Kolaboratif 191 merupakan salah satu kelompok yang mengikuti program KKN Kolaboratif yang ditugaskan di daerah dingin Lereng Raung yaitu Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo.
Sejarah Desa Sumbersalak
Awal mula berdirinya Desa Sumbersalak ini berawal di tahun 1863 yang dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat bernama Ju' Adi dan yang memerintah pada waktu itu bernama Samsulla yang berdomisili di Dusun Karang Anyar.
Menurut keterangan dari seorang tokoh agama yang ada di Dusun Salak bahwa Desa Sumbersalak dipetik dari berdirinya sebuah pohon salak yang terletak di atas sumber mata air yang berada di sebelah barat Masjid Al-Falah Dusun Salak. Sejak saat itu, di sekitar pohon salak di tempat tersebut muncul mata air yang banyak. Oleh karena itu, desa ini diberi nama Desa Sumbersalak.
Nama -- nama kepala desa yang pernah menjabat di Desa Sumbersalak adalah: