Lihat ke Halaman Asli

KKNK185 Desa Sumberkalong

Mahasiswa KKN 185 Kabupaten Jember

Desa Mandiri Sampah dengan Pengaplikasian Bank Sampah dan Maggot BSF bersama KKN Kolaboratif 185

Diperbarui: 13 Agustus 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemaparan Materi Bank Sampah oleh Cak Mad

Masalah sampah di Desa Sumberkalong sangat menjadi permasalahan yang cukup besar. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, seperti di kebun, pekarangan rumah, dan lahan-lahan kosong lainnya. Paling banyak jenis sampah tersebut yaitu sampah rumah tangga, seperti bungkus deterjen, bungkus snack, botol plastik, dan lain sebagainya. 

Sampah-sampah tersebut biasanya juga dibakar, dan menyebabkan polusi udara. Sebenarnya, di Desa Sumberkalong sudah terdapat tempat pembuangan sampah (TPS) tetapi belum dikelola secara maksimal karena tidak ada pengurus tetap dalam pengelolaan sampah. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih kurang, karena menganggap pengelolaan sampah tersebut juga mengeluarkan uang untuk mendistribusikan ke tempat pengepul.

Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan sehingga harus dikelola dengan baik agar bisa bermanfaat. Salah satu pengelolaan sampah anorganik yaitu dengan bank sampah.  Sampah organik yang dari rumah tangga seperti limbah sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya, juga bisa dikelola dengan menggunakan media perantara yaitu maggot BSF. Maggot BSF bisa menguraikan sampah tersebut dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, kelompok KKN 185 mengadakan sosialisasi mengenai kegiatan yang merupakan langkah awal untuk mengedukasi dan memberikan wawasan yang luas kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, para pemuda, kelompok tani perangkat desa dan forum anak desa yang nantinya akan menjadi contoh untuk masyarakat khususnya Desa Sumberkalong. 

Sosialisasi ini mengangkat tema "Desa Mandiri Sampah dengan Pengaplikasian Maggot BSF dan Bank Sampah" yang dibagi menjadi 2 topik yaitu pengelolaan sampah organik dengan maggot dan pengelolaan sampah anorganik dengan bank sampah.

Dalam sosialisasi pada Jumat 11 Agustus 2023, Bapak Ahmad Sugiarto (Cak Mad) selaku pemateri menjelaskan bahwa produksi sampah di Jember per harinya mencapai 700 ton, dimana kebanyakan sampah berasal dari produksi rumah tangga dan sampah tersebut hanya bisa dikelola setengahnya saja oleh Dinas Lingkungan Hidup. 

Dengan adanya pembentukan bank sampah unit, sampah anorganik bisa dikurangi secara signifikan. Bank sampah sendiri merupakan model pengelolaan sampah berbasis valuasi pada sampah sehingga bernilai ekonomi. Sampah dipilah pada skala rumah tangga sejak diproduksi, yang selanjutnya disetor, ditimbang dan dicatat hasilnya dalam suatu buku tabungan di Bank Sampah Unit. Hasil tabungan tersebut bisa dimanfaatkan nasabah (warga) sebagai tambahan sumber pendapatan. Selain bank sampah, ada juga pemaparan materi tentang pemanfaatan maggot BSF untuk sampah organik oleh Pak Herry.

Pemaparan Materi Maggot BSF oleh Pak Herry

"Maggot tidak hanya dapat mengurangi sampah organik tetapi maggot juga dapat menjadi peluang bisnis apabila dibudidaya dan dijual menjadi pakan burung, ayam, ataupun ikan." kata pak Herry dalam acara sosialisasi di Desa Sumberkalong. Memang benar maggot memiliki kadar protein yang tinggi sehingga baik untuk lele, ayam, ataupun burung.

Penyerahan Sertifikat Kepada Pemateri 1 oleh Bapak Deddy Kurniawan, S.P., M.P.

Penyerahan Sertifikat Kepada Pemateri 2 oleh Bapak Deddy Kurniawan, S.P., M.P.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline