Lihat ke Halaman Asli

Kelompok KKNK 009 Gumukmas

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif

Trial and Error #1: Tantangan Pembuatan Briket Bonggol Jagung oleh Kelompok KKN-K 009 Desa Gumukmas

Diperbarui: 31 Juli 2023   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi: Proses pengambilan bonggol jagung

Pemanfaatan limbah pertanian seperti bonggol jagung untuk membuat briket merupakan langkah penting dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Briket bonggol dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sekaligus mengatasi masalah limbah pertanian. Namun, proses pembuatan briket dari bonggolnya tidak sesederhana itu. Pada artikel ini, Kelompok KKN-K 009 akan mengulas lebih lanjut terkait proses pembuatan briket bonggol jagung melalui pendekatan trial and error.

Trial and Error merupakan sebuah metode pendekatan untuk mencapai tujuan atau sebuah solusi terhadap suatu masalah dengan cara melakukan percobaan terus menerus  sampai menemukan formula yang tepat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan metode ini dapat diketahui bagaimana sebuah proses dapat dievaluasi kegagalan dan keberhasilannya, keefektifan dan keefisiensiannya,  jangka waktu yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

Dokumentasi Pribadi: Proses pembakaran bonggol jagung

Dalam proses trial and error pembuatan briket jagung yang dilakukan oleh kelompok KKNK 009 pada minggu kedua ini melalui beberapa proses yang cukup memberikan banyak pelajaran. Karena pada dasarnya anggota kelompok kami tidak ada yang memiliki kemahiran di bidang yang berkaitan dengan pembuatan briket. Sehingga kami perlu memulai dari awal dengan mencari dan mempelajari proses yang harus dilakukan. Dalam perjalanan pembuatan briket ini juga kami menemukan beberapa kesulitan yang dapat dijabarkan, antara lain:

  1. Saat proses pengeringan: Bonggol jagung yang akan dibakar harus benar-benar dijemur hingga kering untuk mempermudah proses pembakaran.

  2. Saat proses pembakaran: Dimana pada proses pembakaran ini ditemukan kondisi ketika bonggol jagung yang dibakar terlalu banyak, akan membuat beberapa bonggol jagung tidak terbakar sempurna. Selain itu selama pembakaran harus dapat mengontrol kebutuhan udara yang diperlukan hanya sedikit saja, karena hal ini berpengaruh pada standar hasil briket yang diinginkan. 

  3. Saat proses pembuatan adonan: Diperlukan perbandingan takaran bahan yakni antara air, kanji, dan bubuk arang yang pas dan seimbang. Hasil adonan dalam proses ini terkadang masih belum konsisten karena di beberapa waktu menghasilkan adonan yang terlalu keras atau terlalu lembek.

Dokumentasi Pribadi: Proses penjemuran setelah bonggol jagung dibakar

Dokumentasi Pribadi: Penampakan beberapa bonggol jagung yang belum terbakar sempurna

Dokumentasi Pribadi: Beberapa hasil briket jagung yang sudah dicetak dan kering

Dokumentasi Pribadi: Contoh briket bonggol jagung yang tercetak sempurna dan tidak ada tanda keretakan.

Setelah mengetahui berbagai kendala yang dialami selama proses trial and error dalam pembuatan briket bonggol jagung, dapat dilihat bahwa di setiap tahapan selalu ditemukan kesulitan. Karena trial and error cenderung mengacu pada proses percobaan yang menjadikan banyaknya keuntungan dalam mengeksplorasi beberapa kemungkinan yang terjadi sehingga dapat ditemukan cara yang kiranya lebih efektif. Metode trial and error membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan inovatif. Trial and error dalam pembuatan briket bonggol jagung membuat anggota kelompok KKNK 009 terus berusaha dalam mencari formula yang terbaik untuk membuat briket bonggol jagung yang sesuai dengan standar yang diinginkan. Harapan anggota kelompok KKNK 009 kedepannya proses trial and error ini dapat menghasilkan sebuah racikan adonan yang sesuai dan dapat menghasilkan briket bonggol jagung yang akan disosialisasikan ke masyarakat desa Gumukmas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline