Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 JOHOREJO GEMUH

Mahasiswa Uin Walisongo Semarang

Kunjungan UMKM Produk Tempe Bapak Musta'in

Diperbarui: 20 Agustus 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kunjungan UMKM Tempe Bapak Musta'in Bersama Tim KKN (Dokpri)

Kendal, Kompasiana 18 Juli 2024 Para Tim KKN Mengunjungi sebuah rumah usaha warga yang ada di desa johorejo yaitu bapak Musta'in. beliau adalah seorang pengusaha pembuatan UMKM tempe mentah bisa disebut juga (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah). Beliau sudah memproduksi tempe selama 25 tahun lamanya. Sehingga tak heran jika produksi tempenya selalu laris. Tempe salah satu bagian makanan yang sering dikonsumsi oleh Masyarakat Indonesia dari dahulu Masyarakat memanfaatkan kedelai untuk pembuatan tempe. Tempe yang terbuat dari kedelai yang sudah difermentasikan yang punya kandungan gizi bagus didalam tubuh. Salah satunya tempe kaya akan sumber protein yang bisa membantu memelihara jaringan tubuh,

UMKM tempe sering diperjualbelikan berbagai tempat seperti toko, warung, pasar bahkan ada di swalayan modern. Karena banyak peminatnya pembuatan tempe tidak ada yang berhenti beroperasi. Dari tahun ke tahun mereka selalu membuat tempe berbagai macam dari segi ukuran, harga, kualitas dan bahan yang dipakai pun berbeda. Seperti didesa Johorejo pembuatan tempe bapak Musta'in usaha yang didirikan bapak Musta'in sendiri tidak hanya berfokus kepada produksi tetapi beliau juga memperhatikan dari segi bahan dan kualitas yang dibuatnya. Proses pembuatan tempe pun masih secara manual atau memakai tangan sendiri tanpa bantuan mesin. Mulai dari kemasannya, kebersihannya, ketelatenan pembuatannya Sehingga banyak peminat yang membeli tempe dari bapak Musta'in. Tempe Bapak Musta'in dalam sekali produksi bisa mencapai 25kg kedelai yang digunakan

"Kalau besok masi bingung cara buatnya bisa kesini lagi nanti tak ajarin ulang" Ujarnya bapak Musta'in

Cara Pembuatan tempe mentah menjadi Tempe yang siap dikemas milik Bapak Musta'in

  • Pembuatan Tempe 4Hari. Hari pertama masih perebusan kedelai lalu jika sekiranya sudah menguap kedelainya lalu ditiriskan dan direndam lagi menunggu waktu semalaman
  • Jika sudah direndam Langkah selanjutnya kedelai direbus lagi hanya memakan waktu singkat yaitu 1 jam
  • Hari kedua setelah step by step sudah diterapkan kedelai tersebut diveri ragi aduk sampai merata lalu dikemas di plastic khusus untuk tempe. (Jika cuacanya dingin, ragi yang digunakan harus banyak akan tetapi jika cuacanya lagi panas pemberian ragi hanya 1 setengah sendok makan)
  • Hari kedua sampai keempat tempe yang sudaah diberi ragi dan dicetak memakai plastic Langkah selanjutnya penjamuran dan siap untuk didistribusikan

Para Mahasiswa KKN juga ikut melihat dan mempraktekan secara langsung pembuatan tempe yang dibuatnya. Karena ini adalah Gambaran ilmu kedepannya agar suatu saat nanti bisa memproduksi tempe sendiri sehingga tidak perlu membeli tempe di warung terdekat. Lebih baik membuat usaha sendiri lalu dipasarkan karena itu bisa memperkecil pengangguran yang ada di wilayah Masyarakat.

Dalam kesimpulan diatas UMKM tempe telah menunjukkan kemandirian dan inovasi yang signifikan dalam industri makanan tradisional Indonesia. Dengan manfaat kesehatan yang tinggi, produksi yang terjangkau, konsistensi, dan inovasi, serta potensi ekspor ke pasar internasional, UMKM tempe akan terus berperan sebagai kunci kemandirian dan inovasi dalam industri makanan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline