Tersono, Batang - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (UIN Walisongo) menerjunkan 300 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata - Pengabdian Masyarakat (KKN MIT) di 20 posko yang tersebar di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, pada hari Selasa (2/7/2024). Kegiatan pelepasan mahasiswa KKN MIT ini dilaksanakan di gedung kecamatan Tersono dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk PLT Kepala Kecamatan, Danramil, Kapolsek Tersono, perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang, dan para dosen pembimbing lapangan (DPL).
KKN MIT merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat secara langsung. Dalam program ini, 15 mahasiswa dari berbagai program studi di UIN Walisongo Semarang akan ditempatkan di setiap posko KKN MIT selama 45 hari, mulai dari 2 Juli hingga 15 Agustus 2024.
Salah satu lokasi KKN MIT UIN Walisongo Semarang adalah Desa Harjowinangun Barat, sebuah desa yang memiliki dua pondok pesantren dan dikenal dengan semangat agamisnya. Hal ini sejalan dengan tema KKN UIN Walisongo tahun 2024, yaitu "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif, Local Wisdom, dan Moderasi Beragama Menuju Indonesia Maju". Tema ini diangkat sebagai upaya untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Danramil Tersono, dalam sambutannya, berpesan kepada para mahasiswa KKN MIT agar memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak dan tidak sampai memperkenalkan judi online atau pinjaman online kepada masyarakat. Beliau juga mengingatkan agar para mahasiswa selalu menjaga kondusifitas dan keamanan selama berada di desa penempatan.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Lis Setyonigrum M,Pd., mendampingi penyerahan KKN MIT di Desa Harjowinangun Barat, bersama dengan kepala desa, Bapak Mushonif dan perangkat desa lainnya yang bergabung. Bapak Mushonif berpesan agar para mahasiswa KKN dapat menjalin komunikasi dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat desa. "Proker atau program kerja KKN memang penting, namun yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa dapat berserwungan (saling menyapa) dan menjaga hubungan baik dengan Masyarakat setempat" pesan Pak Kades.
Pesan serupa juga disampaikan oleh istri Kepala Desa Harjowinangun Barat, Ibu Evi "Jangan lupa dengan 3S (Senyum Sapa Salam)" Mereka berharap agar para mahasiswa KKN MIT dapat membantu meningkatkan moderasi beragama di desa mereka dan mewujudkan persatuan antar umat beragama.
KKN MIT UIN Walisongo Semarang di Kecamatan Tersono, Batang, diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mewujudkan moderasi beragama, bisa membantu dan memberikan kontribusi penuh dalam pelaksanaan program-program yang ada di desa setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H