Lihat ke Halaman Asli

KKN GUMUKMAS

Mahasiswa Universitas Jember

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 20, Desa Gumukmas Kecamatan Gumukmas

Diperbarui: 16 Januari 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor Desa Gumukmas/dokpri

Pada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Periode I TA 2022/2023, Kelompok 20 yang beranggotakan 8 mahasiswa dari Universitas Jember berkesempatan untuk melakukan pengabdian di Desa Gumukmas, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.

Pendopo Balai Desa Gumukmas/dokpri

Desa gumukmas kecamatan gumukmas merupakan salah satu wilayah desa yang terdapat di wilayah kabupaten jember, dan berjarak kurang lebih 44 km dari pusat Jember. Desa gumukmas memiliki luas wilayah sebesar 1.211 hektar, dan masyarakat yang tinggal di desa Gumukmas terdiri atas masyarakat Jawa dan Madura. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa Gumukmas adalah sebagai buruh tani. Dapat kita lihat bahwa di Desa Gumukmas, lahan pertanian yang tersedia cukup luas. Lahan pertanian ini banyak digunakan sebagai sawah, dan banyak penduduk yang bekerja sebagai petani.

Penampakan Rawa dengan Tanaman Eceng Gondok/dokpri

Pada hari Minggu (15 Januari 2023), kami bersama dengan Bapak Surojo selaku Sekretaris Desa di Desa Gumukmas, mendatangi salah satu tempat yang berada di kawasan pertanian desa Gumukmas, dimana tempat yang kami datangi ini terdapat rawa yang terbentang cukup luas. Rawa-rawa ini ditumbuhi oleh banyak sekali tanaman eceng gondok. 

Melihat banyaknya tanaman eceng gondok di desa gumukmas ini, kami tertarik untuk mencoba memanfaatkan tanaman eceng gondok sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan. 

Kerajinan tangan berbahan eceng gondok dapat dibuat menjadi tas, tatakan gelas, tudung saji, hingga dijadikan kursi. Tanaman eceng gondok yang ditemukan di desa gumukmas ini merupakan jenis eceng gondok rawa, yang diketahui memiliki struktur serat yang kuat sehingga sangat bagus apabila dimanfaatkan untuk bahan baku kerajinan tangan karena tidak mudah putus ketika diproses menjadi kerajinan tangan.

Penulis : Oryza Sativa Roshaney

DPL : Dr. Esti Utarti, SP., M.Si.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline