Lihat ke Halaman Asli

KKN STMM Giritengah 2024

Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta

Temu Sapa Siswa Siswi SDN 2 Giritengah Lewat Seminar Pelatihan KKN STMM Ajak untuk Bijak Bermedia Sosial

Diperbarui: 11 Agustus 2024   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arsip Pribadi

Giritengah, Magelang – Maraknya penyebaran berita palsu atau yang lebih dikenal dengan hoax, KKN Kelompok 10 Sekolah Tinggi MultiMedia Yogyakarta melakukan pembekalan terhadap siswa siswi SDN 2 Giritengah pada Kamis 8 Agustus 2024. Target pendengar seminar adalah siswa-siswi kelas 5 dan 6, dengan rata rata usia adalah 11 tahun. Pembekalan ini dilaksanakan sembari melakukan temu sapa siswa-siswi dan dilakukan dalam bentuk seminar. Seminar yang dilakukan tentunya memuat materi seputar penyebaran berita palsu dan penyebarannya melalui media sosial. Seminar ini juga merupakan kelanjutan dari Workshop Pelatihan Digital dengan tema Sinergi Digital yang sebelumnya diadakan pada tanggal 18 Juli 2024.

Seminar ini berfokus pada pelatihan terhadap kemampuan siswa-siswi dalam memilah informasi yang ada di media sosial. Tahap awal seminar dilakukan dengan tanya jawab singkat mengenai cara siswa-siswi dalam menggunakan media sosial. Lewat diskusi singkat ini kami menemukan siswa-siswi ternyata sudah cukup bijak dalam memilah berita asli dan berita palsu yang ada di media sosial. Siswa-siswi mampu membedakan berita asli dan berita palsu lewat narasi berita. Ketika narasi berita tidak menggunakan kosa kata yang baku dan tertata, mereka mulai mencurigai kebenaran dari berita itu dan mulai menelusuri kebenarannya.

“Kalau huruf atau tulisannya salah berarti beritanya gak benar” ujar Agus (Kamis 08/08)

Berdasarkan temuan kami, salah satu alasan mengapa siswa-siswi sudah mampu melakukan hal ini adalah karena sudah melek dan terbiasa dengan lika-liku media sosial.

Seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dipaparkan oleh Puspita Rizky dan Erik Simamora. Materi dimulai dengan mengajak siswa-siswi untuk lebih mengenal tentang berita bohong dan apa bahayanya. Kemudian penanaman kepada siswa-siswi untuk tidak menganggap berita bohong sebagai sebuah berita melainkan sebagai sebuah kebohongan. Hal ini bertujuan sebagai penegasan mengenai pentingnya bertindak dan bersikap bijak terhadap berita bohong.

Pemaparan materi berjalan dengan lancar hingga akhir. Bagian akhir materi ditutup dengan tips membedakan berita bohong dan berita benar secara lebih mendalam. Hal ini dianggap perlu dilakukan oleh KKN Kelompok 10 Sekolah Tinggi MultiMedia Yogyakarta karena semakin sulit dan rumitnya melihat perbedaan berita palsu dan asli. Selain itu, mengingat bahwa siswa-siswi sudah cukup mampu untuk membedakan berita bohong dan berita asli, kami mengajak untuk mendampingi orang yang anak anak di bawah 10 tahun dan lansia bohong untuk memilah-milah berita. Sebagaimana kalangan tersebut adalah yang termasuk dalam kalangan rentan terdampak berita.

Penulis : Erik Benediktus Simamora




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline