Lihat ke Halaman Asli

peran mahasiswa kkn kolaboratif kelompok 106 dalam mengatasi permasalahan lahan

Diperbarui: 6 Agustus 2023   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik dengan Kelompok Tani Desa Gadingrejo(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Peran Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 106 Dalam Mengatasi Permasalahan Penurunan Kualitas Lahan Pertanian di Desa Gadingrejo

Gadingrejo (5/8/2023) -- Desa Gadingrejo merupakan desa dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani dengan persentase sebesar 48% dan petani pemilik lahan sebesar 23,5% dari jumlah penduduk. Pertanian di Desa Gadingrejo didominasi oleh holtikultura berupa Jeruk dan Jambu kristal sebagai komoditas utama. Jeruk dan jambu kristal memiliki nilai ekonomi yang tinggi, permintaan pasar yang stabil, dan potensi ekspor yang menjanjikan. Holtikultura jeruk dan jambu kristal menjadi komoditas utama yang menarik bagi petani dan pelaku usaha pertanian. Dengan potensi yang dimiliki, maka Desa Gadingrejo perlu mengembangkan dan meningkatkan produksi jeruk dan jambu kristal secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan.

Sejauh ini, para petani di desa Gadingrejo masih banyak yang menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara cepat. Penggunaan pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi ekosistem tanah yang menyebabkan penurunan kesuburan tanah, erosi, dan degradasi tanah yang berkelanjutan. Maka dari itu, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 106 memberikan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan pembuatan pupuk organik padat dengan menggunakan bahan yang ada disekitar masyarakat.

Pupuk organik adalah jenis pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami yang berasal dari sumber organik seperti bahan tanaman, limbah hewan, atau bahan-bahan organik lainnya. Pupuk organik digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tanaman dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kegiatan penyuluhan dimulai dengan pembukaan, sambutan, penyampaian materi dari mahasiswa dan PPL yang kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik padat, sesi diskusi, dokumentasi, dan penutup. Kegiatan ini dihadiri oleh 11 petani dari 15 undangan yang disebar. Petani sangat antusias dengan kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan dibuktikan dengan harapan dapat memberikan pendampingan dari perguruan tinggi kepada kelompok tani di Desa Gadingrejo. Keluhan petani selain pupuk juga sarana produksi yang kurang memadai, sehingga diperlukan peran Pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan petani dalam pembuatan pupuk organik. Supaya ketahanan pangan dan ekonomi di  Desa Gadingrejo dapat meningkat.
Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan tersebut bagi petani yaitu para petani berinisiatif untuk membuat kelompok kecil yang berfokus pada pembuatan pupuk organik. Kelompok kecil tersebut nantinya akan didampingi oleh PPL dalam mengedarkan pupuk organik secara gratis kepada kelompok tani secara menyeluruh. Apabila kelompok kecil ini mampu memproduksi pupuk ini lebih banyak, maka dapat dipasarkan untuk mempertahankan kestabilan ekonomi.

Reporter : Novi, Lailatul, Juwita.
Penulis : Kheisa, Zidni, Dewi, Emilia, Tri.
Editor : Syifaani, Dias, Susmitha, Krisa, Yanuar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline