Lihat ke Halaman Asli

KKN DR KELOMPOK 89

Dpl : Rakhmat Kurniawan, S.T, M.Kom

Bacaan Quran-ku Sia-sia

Diperbarui: 9 September 2020   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bacaan Qur'an-ku Sia-sia
"Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. (Q.S Shood: 29)"

Alquran adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur dalam bahasa Arab untuk menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia sehingga bernilai ibadah bagi yang membacanya.
Beriman kepada Kitab Allah merupakan Rukun Iman yang ketiga bagi umat Islam. Setelah Allah swt. menurunkan beberapa kitab, Allah memberikan mukjizat yang luar biasa kepada Nabi Muhammad saw. sebagai tokoh pertama paling berpengaruh di dunia, yakni kitab suci Alquran. Alquran memiliki 30 juz, 114 surah dan kurang lebih 6666 ayat. Alquran yang menuntut manusia untuk mempercayainya tidak hanya berisi tentang Akidah tetapi juga Akhlak, Ibadah, Syariah dan Muamalah.

Akan tetapi, saat ini tidak semua manusia mampu melihat keistimewaan yang luar biasa di dalam Alquran. Perintah membaca Alquran tidak bisa mengupas tuntas isi Alquran tersebut. Maka manusia dituntut untuk memahami dan mengamalkan isi Alquran. Namun kecintaan terhadap dunia mampu mengesampingkan manusia untuk mentadabburi Alquran. Nilai ibadah ketika membaca Alquran menjadi formalitas bagi manusia untuk sekedar membaca tanpa mengerti apa yang ia baca.

Waktu pun terbuang dengan sia-sia ketika kita membaca tetapi kita tidak paham dengan apa yang kita baca. Apalagi Alquran diturunkan dengan lafaz berbahasa Arab membuat masyarakat Indonesia yang lebih dominan memakai bahasa Indonesia sulit untuk memahami Alquran. Namun kembali pada fungsi Aquran itu sendiri, pedoman bagi manusia berarti sandaran penting bagi manusia. Ketika manusia tidak memahami pedoman hidupnya, manusia bisa kebingungan bahkan meninggalkan sesuatu yang ia tidak pahami. Ini sangat berbahaya bagi umat Islam.
Memahami dan mengamalkan isi Alquran sangat penting bagi umat Islam. 

Pada dasarnya, ketika kita membaca Alquran kita terlebih dahulu belajar bagaimana membaca Alquran. Mempelajari huruf, tajwid dan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami juga sebagian kecil dari memahami dan mengamalkan isi Alquran. Oleh karenanya, Alquran terlalu sempit jika untuk dibaca saja, ketika dari awal kita tidak memiliki ilmu untuk membaca Alquran.

Kini, Indonesia juga sudah memfasilitasi umat muslim untuk memahami Alquran. Mulai dari penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Indonesia, pendidikan membaca Alquran serta adanya tafsir-tafsir yang menjelaskan ayat-ayat Alquran. Tidak hanya itu, kita juga bisa menjadi founder dalam menjelaskan ayat Alquran sehingga bernilai ibadah bagi kita. Dan banyak sekali ladang amal yang akan kita dapatkan ketika kita mampu mentadabburi Alquran.

Sebagai muslim yang bijak, seharusnya dalam menjalani kehidupan kita harus tau tujuan akhir dari perjalanan hidup kita. Dan itu kita dapatkan hanya ada di dalam Alquran. Maka untuk mengetahuinya, kita dituntut untuk mentadabburi Alquran. Apalagi pada saat ini, semangat umat Islam untuk mensyiarkan Alquran sangat antusias baik itu dari segi dakwah dan pendidikan. Namun bagi kita yang lebih memilih sendiri dalam mentabburi Alquran, jangan sia-siakan nikmat dari Tuhan. Baca, pahami dan amalkan isi Alquran, itulah tiga komponen yang sejatinya dapat memberikan jawaban terhadap keragu-raguanmu kepada Alquran.

Penulis : Rizky Windari Ritonga. Jurusan Perbandingan Mahzab Fakultas Syari'ah dan Hukum. Peserta KKNDR KELOMPOK89 UIN Sumatera Utara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline