Lihat ke Halaman Asli

KKN DR KELOMPOK 89

Dpl : Rakhmat Kurniawan, S.T, M.Kom

"Dakwah Bil Hal" Dakwah Paling Efektif di Tengah Pandemi

Diperbarui: 9 Juni 2021   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dakwah Paling Efektif di Tengah Pandemi. | pexels

Saat ini dunia masih tidak dalam kondisi baik-baik saja. Sebuah pandemi yang disebabkan oleh virus yang telah terjadi dalam beberapa bulan belakangan, hingga sampai detik ini pun tak juga kunjung usai. Virus 2019 Novel Coronavirus atau yang lebih dikenal masyarakat banyak dengan virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus yang pada mulanya tersebar dari Wuhan ini, pada awalnya tidak terlalu mengguncangkan dunia. 

Namun seiring berjalannya waktu, dengan semakin bertambah banyaknya kasus-kasus penularan baru yang diakibatkan oleh virus ini maka organisasi kesehatan dunia (WHO) pada bulan maret lalu menyatakan virus ini sebagai sebuah pandemi.

Virus corona mulai masuk di Indonesia pada awal bulan maret,  bermula dari 2 orang wanita yang terjangkit positif virus corona akibat pertemuannya dengan warga negara Jepang di sebuah event pesta dansa di Jakarta, begitulah yang dikatakan presiden Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo. Hingga sampai saat ini, terhitung pertanggal 15 Agustus 2020, virus corona di Indonesia terkonfirmasi telah terjadi sebanyak 135.123 kasus dan meninggal sebanyak 6.021 jiwa.

Beberapa cara telah dilakukan oleh pemerintahan Indonesia untuk "menyumbat  keran bocor" akibat pandemi yang diberikan oleh virus corona ini. Yang pada awalnya pemerintah melakukan sebuah gagasan untuk melindungi seluruh masyarakatnya, yaitu dengan memberhentikan seluruh kegiatan masyarakat indonesia yang biasanya bekerja diluar rumah diganti dengan bekerja dari rumah, atau yang hingga saat ini kita kenal dengan istilah work from home (WFH).  

Baca juga: Dakwah Melalui Tulisan demi Samber THR Kompasiana

Seluruh tempat-tempat wisata, tempat hiburan, kafe-kafe, sekolahan, universitas, penerbagan luar dan dalam negeri ditutup untuk sementara. Yang juga hingga saat ini masih kita rasakan sebagai penuntut ilmu yaitu pembelajaran yang masing bersifat daring (dalam jaringan) ataupun luring (luar jaringan). Pemerintah juga membuat aturan social distancing atau menjaga jarak, harus menggunakan masker, harus selalu membawa hand sanitizier tatkala keluar rumah, rajin mencuci tangan dan menerapkan aturan lockdown di berbagai wilayah.

Berbagai cara yang dilakukan pemerintah seperti yang disebutkan sebelumnya pun rasa-rasanya tidak terlalu mempan untuk mencegah dan menyedikitkan penularan kasus corona, tetap saja setiap harinya berbagai macam kasus-kasus baru positif virus corona terkonfirmasi oleh pihak kesehatan. 

Terjadi demikian dikarenakan masyarakat ada yang masih "membandel" dan tidak mau mentaati peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah daripada penularan virus corona ini. Maka dari ini perlunya kesadaran bagi setiap masyarakat untuk bisa menerapkan protokoler kesehatan untuk dirinya pribadi yang dengan ini apabila bisa dilaksanakan bisa mengurangi penularan daripada virus corona, dan ini dalam konteks Islam masuk kedalam contoh dakwah bil hal.

Dakwah sangat erat hubungannya di dalam agama Islam, karena memang Islam merupakan agama dakwah. Dakwah yang berasal dari kata da'a, yad'u yang berarti seruan, ajakan atau panggilan, tentunya dalam hal kebaikan. Orang yang melakukan dakwah disebut juga sebagai da'i. Di dalam Islam terdapat beberapa metode dakwah, yaitu ada yang disebut dakwah bil lisan, dakwah bil kitabah, dan yang terakhir adalah dakwah bil hal. 

Dakwah bil lisan yang berarti seseorang berdakwah dengan menggunakan lisannya, dan hal yang seperti ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang ahli dalam bidangnya contoh seperti ustadz, kyai, syekh dan ulama'. 

Baca juga: Tingkatkan Skill Produksi Konten Youtube, Dakwah Digital Makin Keren

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline