Beberapa bulan terakhir ini viru corona sudah melanda dunia yang membuat seluruh negara resah dengan kehadirannya. Wabah virus corona telah virus corona telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (WOrld Health Organization) pada kamis 12/03/2020 lalu. Munculnya pandemi ini telah mengakibatkan perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat, khususnya di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan laju penyebaran virus ini dengan menerapkan kebijakan lockdown dan menghindari kerumunan atau perkumpulan, lockdown merupakan kebijakan yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Masyarakat yang wilayahnya diberlakukan lockdown tidak dapat lagi beraktivitas diluar rumah, sementara semua transportasi dan kegiatan perkantoran, sekolah, maupun ibadah akan dinon-aktifkan. Namun kebijakan lockdown di Indonesia dinilai kurang efisien diterapkan, karena dampak dari kebijakan ini perekonomian mengalami penurunan.
Agar roda perekonomian tidak terpuruk ditengah pandemi seperti ini maka pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan baru yang disebut New Normal. Yaitu perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya namun sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Seperti wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Namun, setelah kebijakan New Normal diberlakukan kasus penularan covid-19 di Indonesia semakin meningkat, dari 1.825 kasus infeksi virus corona per tanggal 29/03/2020 dilansir dari CNN Indonesia menjadi 2.657 kasus positif corona pada tanggal 13/07/2020 yang dilansir dari BBC News Indonesia.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada masa New Normal angka penularan kasus covid-19 terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran atau kepedulian masyarakat mengenai pandemi virus corona ini. Masyarakat Indonesia banyak yang beranggapan bahwa era NEw Normal ini sudah bebas dari pandemi virus corona, tetapi pada hakikatnya pada era ini kita hidup berdampingan dengan virus corona dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tetapi di era New Normal ini masyarakat Indonesia masih tidak mengidahkan penerapan protokol kesehatan. Yang mana masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Padahal pemerintah sudah menghimbau masyarakat Indonesia untuk wajib menggunakan masker guna mencegah penyebaran virus corona. Seperti yang tercantum dalam peraturan Gubernur No. 33/2020 tentang pelaksanaan umum PSBB dan Bab V terkait dengan hak dan kewajiban keluarga. Dalam kebijakan pergub tersebut tertulis bahwa pemberlakuan PSBB, setiap orang wajib melaksanakan perilaku hidup bersih, sehat dan menggunakan masker saat sedang berada di luar rumah. Apabila warga melanggar, akan dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 27 pergub yang berbunyi pelanggaran terhadap pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk sanksi pidana.
Selain tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah , masih banyak kita jumpai masyarakat yang sering melaksanakan kegiatan dengan jumlah besar (berkerumun), contohnya melaksanakan resepsi pernikahan ditengah maraknya pandemi, melaksanakan diskusi secara langsung yang kemungkinan besar dapat menularkan virus corona. Padahal kegiatan tersebut dapat dilakukan secara virtual melalui aplikasi atau sosial media seperti Whatsapp, Zoom Meating, Google Meet, dan lain sebagainya.
Melihat angka kasus yang semakin meningkat masyarakat sebaiknya mematuhi protokol kesehatan agar kita dapat menekan angka kasus positif corona. Kesadaran dari setiap masyarakat perlu ditingkatkan lagi dalam hal menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dan pemerintah dapat melakukan edukasi lebih kepada masyarakat mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan di era New Normal ini agar kasus pertumbuhan covid-19 dapat dicegah. sehingga kita dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari dengan normal seperti biasanya.
