Lihat ke Halaman Asli

Hayyu Erinda

KKN UM 2021

Mengenal Lebih Dekat Desa Wiyurejo Bersama KKN UM 2021

Diperbarui: 23 Juli 2021   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di tahun kedua pandemi Covid-19, Tim KKN Universitas Negeri Malang tengah menjalankan pengabdian di Desa Wiyurejo, sebuah desa yang berada di Pujon, Kabupaten Malang.

Berbicara tentang sejarah, Desa Wiyurejo mempunyai cerita perjalanan yang patut di kenang.  Tepatnya pada zaman penjajahan Belanda silam, terdapat desa yang bernama Desa Wiyu dan Desa Tawangrejo. Pada tahun 1939, kedua desa tersebut digabungkan menjadi satu desa yang dinamakan Desa Wiyurejo. Mulanya, Desa Wiyurejo terbagi menjadi dua dusun,yakni Dusun Wiyu dan Dusun Tawangrejo.

Akan tetapi Dusun Tawangrejo berganti nama menjadi Dusun Kalangan. Hal tersebut dikarenakan pada zaman dahulu, Dusun Tawangrejo digunakan sebagai tempat sabung ayam atau yang biasa warga sebut dengan istilah kalangan. Seiring berkembangnya zaman dan bertambahnya penduduk yang mengakibatkan bertambah luasnya tempat pemukiman warga, Desa Wiyurejo bertambah menjadi satu dusun lagi yang diberi nama Dusun Bagean Borah. Hingga saat ini, Desa Wiyurejo terbagi menjadi 3 dusun, yakni Dusun Wiyu, Dusun Kalangan, dan Dusun Bagean Borah.

Desa Wiyurejo mempunyai luas wilayah sebesar 3.295,60 Ha, dimana sebelah utara berbatasan dengan PT. Perhutani, sebelah barat berbatasan dengan Desa Madiredo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ngroto, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Pandesari.

Masyarakat Desa Wiyurejo dikenal sangat ramah. Desa yang kaya akan potensi sumber daya alam ini, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Berbagai tanaman multikultural dapat tumbuh dengan subur di desa ini, seperti jagung, kubis, wortel, kentang, cabe, selada, seledri, tomat, dan daun bawang. Tak hanya itu, perkebunan apel juga merupakan salah satu sektor perkebunan yang sangat unggul di desa ini yang kemudian di susul oleh perkebunan jeruk. Dalam sektor peternakan, masyarakat Desa Wiyurejo memelihara sapi perah dengan tujuan menghasilkan susu sapi yang segar dan berkualitas.

"Setiap hari setelah subuh dan setelah ashar, saya selalu pergi untuk memerah susu sapi untuk disetorkan ke koperasi," ujar Pak Amin, salah satu penduduk Dusun Kalangan.

Fasilitas yang ada di Desa Wiyurejo pun sangat beragam, diantaranya sirkuit balap, lapangan sepak bola, lapangan, voli, kolam pemancingan, tempat ibadah, gedung sekolah dan lain sebagainya. Oleh karena itu tak heran jika Desa Wiyurejo banyak dikunjungi masyarakat luar.

Tak kalah mengagumkan, di sela-sela padatnya aktivitas bersekolah, anak-anak Desa Wiyurejo pun rutin mengaji untuk menimba ilmu agama.

"Saya selalu bangun pagi karena setelah subuh harus pergi mengaji, kemudian lanjut pergi ke sekolah hingga siang hari dan sorenya saya harus pergi mengaji lagi bersama teman-teman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline