Lihat ke Halaman Asli

KKN UM Desa Talok 2024

Universitas Negeri Malang

Transformasi Limbah Jadi Karya: Pelatihan Lilin Aromaterapi Ekonomis dari Minyak Jelantah di Desa Talok

Diperbarui: 28 Juli 2024   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Talok, Turen -- Pada tanggal 15 Juli 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang kembali menghadirkan inovasi kreatif dengan menggelar pelatihan pembuatan lilin aroma terapi bagi ibu-ibu PKK Desa Talok. Acara yang berlangsung meriah ini dipandu oleh Brian Ari dan Febrian dari Fakultas Vokasi, yang membagikan ilmu dan keterampilan pembuatan lilin dengan penuh antusiasme. Menariknya, lilin yang dibuat menggunakan bahan utama dari limbah minyak jelantah, menjadikannya solusi ramah lingkungan.

Pelatihan ini dihadiri oleh sekitar 25 ibu-ibu PKK yang antusias mengikuti setiap tahapannya. Kegiatan dimulai dengan penjelasan dari Brian Ari mengenai bahan dan alat yang diperlukan, termasuk cara memanfaatkan limbah minyak jelantah yang biasa ditemukan di rumah tangga. Ia juga menjelaskan berbagai manfaat lilin aroma terapi, yang tidak hanya memberikan keharuman tetapi juga memiliki efek terapeutik bagi kesehatan.

Dokumentasi KKN UM 2024/dok. pri

Setelah sesi penjelasan, Febrian mempraktikkan cara membuat lilin aroma terapi mulai dari proses pembersihan minyak jelantah, pencampuran dengan pewarna dan minyak esensial, hingga pencetakan lilin. Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk mencoba membuat lilin sendiri dengan bimbingan langsung dari pemateri. "Ini pengalaman yang sangat menyenangkan dan bermanfaat. Saya jadi punya ide baru untuk usaha di rumah," ujar salah satu peserta dengan senyum bangga. Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu dari 8 program kerja yang telah dirancang oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang 2024 selama berada di Desa Talok. Sebelum pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, terdapat pelatihan yang direncanakan untuk memberikan keterampilan tambahan bagi para ibu-ibu PKK. Program-program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi ibu-ibu PKK dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa dengan memberikan keterampilan yang bermanfaat.

Febrian Harnianza, koordinator KKN Desa Talok, menjelaskan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan baru yang bernilai ekonomi bagi ibu-ibu PKK. "Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Talok. Dengan pelatihan ini, ibu-ibu tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga memiliki peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sekaligus membantu mengurangi limbah minyak jelantah," ujarnya. Pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi ibu-ibu PKK untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline