Pada 26 Juni 2021, Mahasiswa KKN melaksanakan program kerja sosialisasi strategi marketing kepada ibu-ibu PKK. Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN Pulang Kampung Desa Surabayan memiliki harapan agar produk-produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK dapat atau layak untuk dipasarkan secara luas.
Dengan dihadiri perwakilan dari masing-masing RT serta pengurus dari PKK Desa Surabayan, acara berlangsung dengan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Ihsanudin Ali Al-ayubi memiliki gagasan bahwa potensi Desa Surabayan perlu dimanfaatkan dengan optimal mulai dari pengolahan sumber daya alam menjadi sebuah produk hingga bagaimana produk tersebut dapat dipasarkan.
Pentingnya strategi marketing di era saat ini menjadi salah satu fokus dari mahasiswa KKN UM yang perlu untuk dibangun dan dikembangkan. Menurut Richa Akbarrokah D. R. sebagai salah satu koordinator program ini, strategi marketing sangat diperlukan dalam keberlangsungan sebuah usaha mengingat produk yang bagus tidak bisa sampai kepada konsumen jika sebuah usaha memiliki strategi marketing yang buruk.
Produk yang lezat atau memiliki kualitas yang baik akan terasa sia-sia jika konsumen atau target marketnya saja tidak bisa mencoba produk yang dipasarkan. Produk yang memiliki kualitas baik bisa mempertahankan pelanggan namun strategi marketing yang baik bertujuan untuk mencari pelanggan-pelanggan baru untuk memperluas penjualan suatu produk.
Materi yang diberikan pada sosialisasi kali ini meliputi strategi marketing digital yang meliputi pembuatan konten pemasaran, cara membangun image brand, serta pengadaan promo dan partnership. Semua materi yang diberikan tentu perlu diadaptasi sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan ibu-ibu PKK dapat langsung memperaktekkanya guna mencari pangsa pasar atau menentukan target market yang sesuai dengan produk-produk hasil ibu-ibu di Desa Surabayan.
Marketing digital dianggap perlu untuk disosialisasikan mengingat di situasi pendemi Covid banyak UMKM maupun perusahan besar yang akhirnya gulung tikar, namun menurut data yang dikeluarkan pemerintah terlihat trend peningkatan pembelian di digital market yang terjadi dari tahun ke tahun dan semakin pesat pada akhir-akhir ini saat terjadi pandemi COVID-19.
