Lihat ke Halaman Asli

KKN Desa Sumberagung

KKN UM Pulang Kampung 2021

Gerakan Pencegahan Stunting pada Anak Melalui Sosialisasi dan Pelatihan Memasak Menu Makanan Gizi Seimbang

Diperbarui: 3 Juli 2021   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pelatihan memasak oleh mahasiswa bersama ibu PKK/Dokpri

KEDIRI, Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan tumbuh kembang anak sejak dini, pada tanggal 24 Juni 2021 bertempat di Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang gelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan memasak menu makanan gizi seimbang. Kegiatan yang dihadiri ibu-ibu Kader PKK dengan mematuhi protokol kesehatan diharapkan dapat disampaikan kepada masyarakat luas agar orang tua terutama ibu hamil dan yang memiliki balita untuk dapat memberikan asupan gizi yang cukup dalam memenuhi gizi anak.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu yang lama. Hal ini terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Dalam pemaparan yang disampaikan oleh pemateri Niken Yuli Annike Putri, S. Gz, menyampaikan tentang pengertian stunting, penyebab stunting hingga pencegahan terhadap kasus stunting yang terjadi pada anak dan juga praktik memasak menu makanan gizi seimbang.

Gambar 2. Penyampaian materi stunting oleh ahli gizi/Dokpri

Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak. Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi. Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis. Oleh karena itu, kegiatan ini mengangkat menu praktik memasak makanan gizi seimbang yaitu Kroket Kentang Isi Telur Puyuh dan Sayur. Tujuannya agar ibu-ibu dapat mengaplikasikan menu sehat dalam kehidupan sehari-hari. Disisi lain, untuk menambah nafsu makan anak agar gizi yang dibutuhkan anak tercukupi. Acara ini berlangsung dengan tertib dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Serta ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan sangat antusias.

Gambar 3. Pembuatan Kroket Kentang Isi Telur Puyuh dan Sayur/Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline