Lihat ke Halaman Asli

KKN Desa Pasigitan

KKN TEMATIK DESA PASIGITAN

Pemberdayaan UMKM dari Olahan Singkong di Desa Pasigitan

Diperbarui: 20 Mei 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Hasil pertanian di Desa Pasigitan cukup banyak, terutama singkong yang terdapat di Dusun Suringgono. Namun, hasil panen yang tinggi tersebut belum diimbangi dengan proses produksi yang bernilai ekonomis tinggi. Masyarakat di Dusun Suringgono cenderung menjual singkong langsung setelah dipanen, sehingga harga jualnya rendah dan tidak sebanding dengan waktu tanam singkong yang relatif lama.

Dengan keanekaragaman pengolahan pangan melalui produk singkong diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pengelola usaha mikro dan dapat memberikan inovasi menu kuliner yang luas dan inovatif di masyarakat (Sutikno et al., 2022). Oleh karena itu, kegiatan pelatihan pengolahan singkong merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual produk lokal yang secara langsung akan berdampak pada pendapatan masyarakat.

Pemberdayaan UMKM pengolahan singkong dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 di rumah Ibu Elisa dengan partisipasi ibu-ibu setempat di Dusun Suringgono. Acara diawali dengan pemaparan materi 3 jenis olahan singkong oleh Aprilia Dwi Pangesti selaku perwakilan penyelenggara acara olahan singkong. Tiga produk singkong yang akan dipraktekkan adalah criping klatak berbagai varian rasa, getuk krispi cokelat dan wingko singkong.

Dok. pribadi

Perkembangan saat ini telah menghasilkan variasi rasa criping klatak yang beragam, tidak hanya gurih dan asin, tetapi asin pedas, manis dan pedas atau dikenal juga dengan bumbu balado. Membuat criping klatak bisa menjadi sumber penghasilan jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bahan yang digunakan dalam pembuatan criping klatak yakni singkong dikukus, bubuk balado dan bubuk jagung. Tahapan pertama dalam pembuatan criping klatak yakni singkong dikukus terlebih dahulu. Kemudian tunggu singkong sampai adem. Lalu diiris tipis-tipis menggunakan pisau. Selanjutnya goreng singkong tersebut sampai matang. Tahap terakhir diberikan bumbu balado maupun jagung. 

Dok. pribadi

Singkong memang dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan seperti perkedel, tape dan getuk. Makanan olahan singkong yang populer di masyarakat adalah getuk.  Kita akan membuat getuk krispi cokelat dengan bahan-bahan berikut ini singkong di kukus, gula pasir, SKM, vanili, tepung terigu, tepung panis, meses dan garam. Pembuatan getuk krispi cokelat pertama-tama, kukus singkong terlebih dahulu, setelah matang tumbuk singkong hingga tambahkan gula pasir, SKM, vanili dan garam, kemudian ambil adonan, pipihkan, beri meses, bentuk adonan menjadi bola-bola. Aduk terigu dengan air, celupkan bola-bola getuk kedalam larutan tepung, kemudian lapisi tepung panir. Setelah itu goreng menggunakan api yang sedang menyala. 

Dok. pribadi

Wingko Singkong merupakan kue yang terbuat dari singkong,  tradisi khas indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bahan yang digunakan dalam pembuatan wingko singkong yakni kelapa parut, singkong parut, telur, mentega, gula pasir, vanili, garam dan pewarna makanan. Pembuatan wingko singko pertama-tama, parut singkong. Campurkan singkong parut dengan telur  mentega, vanili dan gula pasir, aduk rata. Tambahkan kelapa parut kedalam adonan, aduk rata lalu tambahkan pewarna makanan sesuai selera. Selanjutnya bentuk adonan di wajan tempat wingko, masak hingga matang.

 Setelah pemaparan materi selesai, seluruh peserta diajak untuk mengolah olahan singkong secara bersama-sama. Dan hasil dari pengolahan singkong dibagikan kepada peserta agar mereka bisa menyicipi secara langsung rasa dari 3 olahan singkong tersebut. Selain 3 olahan singkong, kita juga menjelesakan catchy-marketing content pada UMKM dan digitalisasi UMKM. Pada materi catchy marketing content dijelaskan oleh Shifa Annisa Rahma tentang memperkenalkan produk yang dibuat, salah satunya dengan content marketing. Sebelum itu, content marketing ini bukanlah pelaku usaha yang menjual konten untuk produknya, melainkan konten untuk produknya. Sedangkan digitalisasi UMKM dijelaskan oleh Nindya Shelviana yang menjelaskan bahwa pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari konvensional menjadi modern seperti melalui Shopee, Lazada dan lain sebagainya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline