INDRAMAYU (5 Juli 2023), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University menyelenggarakan program penyuluhan pada bidang pertanian bertajuk "Mitigasi Kekeringan Akibat El-Nino" di Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh Bapak Idung Risdiyanto, S.Si., M.Sc. (Dosen IPB University) selaku narasumber dan Bapak Tarsono (ketua Gerakan Petani Nusantara (GPN) Indramayu selaku moderator serta anggota Kelompok Tani Desa Nunuk.
Program penyuluhan ini bermula dari terjadinya El-Nino di Indonesia pada bulan Juli hingga Oktober 2023 mendatang. Dilansir dari iklim.ntb.bmkg.go.id, El-Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas normal yang berdampak pada pengurangan curah hujan di wilayah Indonesia. Pada bidang pertanian, fenomena variabilitas iklim ini dapat mengakibatkan penurunan produksi pertanian dan kesejahteraan petani sehingga dengan adanya program mitigasi kekeringan diharapkan petani Desa Nunuk dapat lebih sigap dalam mengantisipasi dampak El-Nino.
Kegiatan diawali dengan talkshow bersama Bapak Idung mengenai dampak El-Nino serta efisiensi penggunaan air pada pertanian. Beliau memaparkan bahwa cuaca cerah selama El-Nio menjadi kesempatan untuk menaikkan produksi padi. Hal ini dengan catatan saluran irigasi teknis yang baik dan pembagian air secara adil untuk setiap area tanam.
Sesi talkshow dilanjutkan dengan sesi Focus Group Discussion (FGD) mengenai analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) pertanian di Desa Nunuk berhubungan dengan ketersediaan sumber daya air. Diskusi bersama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan petani tentang apa yang dapat dimaksimalkan dan yang harus dihindari berkaitan dengan kekeringan.
Para petani tampak antusias dalam mengemukakan masing-masing pendapat pada sesi FGD. Simpulan diskusi yang dapat ditarik yakni irigasi yang baik menjadi kekuatan namun terdapat kelemahan dengan adanya "bisnis" pada irigasi serta kurangnya varietas bibit tahan kering. Peluang yang dapat dilakukan yaitu pengembangan irigasi dan distributor padi melalui kontak dengan GPN dan Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim (P2TPI). Adapun ancaman yang dapat terjadi meliputi terdapatnya hama wereng dan tikus, tanaman kerdil serta gagal panen sehingga diperlukan pendampingan oleh praktisi dan dinas pertanian.
Akhir kata, diperlukan kerja sama antara GPN, P2TPI serta masyarakat dengan dinas pertanian dan pengairan agar hasil pertanian Desa Nunuk yang lebih produktif dan maksimal selama fenomena El-Nino.
Oleh: Safira Khoirunnisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H