Lihat ke Halaman Asli

Telusur Sejarah dan Budaya Desa Gunungtelu

Diperbarui: 31 Januari 2025   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Posko 26 Universitas Peradaban Desa Gunungtelu 

Sejarah memiliki kaitan yang sangat erat dengan perkembangan peradaban manusia karena sejarah dapat berperan penting dalam membantu memahami identitas masyarakat yang ada di daerah tersebut. Selain itu, sejarah akan menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh setiap generasi karena dapat menjadi acuan atau pedoman untuk menjalani kehidupan dan dapat mempersatukan masyarakat.

Hal inilah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompok 26 yang melakukan penelusuran sejarah di Desa Gunungtelu yang tepatnya berada di Dusun Linggasari. Di dusun Lianggasari ini terdapat obyek yang diduga menjadi cagar budaya yaitu cagar budaya "Watu Lingga Sari" yang mana cagar budaya ini mendapat perlindungan yang didasarkan pada UU No. 11 tahun 2010 pasal 66 yang berbunyi bahwasannya setiap orang dilarang merusak dan/atau mencuri cagar budaya baik seluruh maupun bagian-bagian dari kesatuan kelompok dan/atau dari letak asal. Berdasarkan pasal tersebutlah pihak desa berusaha melakukan perawatan dan perlindungan cagar budaya tersebut.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan bapak kepala desa saat berkunjung ke cagar budaya, beliau menceritakan asal usul adanya cagar budaya ini dimana beliau mengatakan bahwa "menurut beberapa sumber yang ditemuinya tempat cagar budaya Watu Lingga Sari ini pada zaman dagulunya adalah tempat dimana para raja melakukan persinggahan untuk melakukan dalam melakukan perekrutan para prajuritnya, selain itu menurut sumber lain tempat ini juga menjadi singgahnya Mbah Mangku Bumi (orang yang mendirikan kerajaan mataram baru) yang mana beliau melakukan pemdalaman jiwa raganya di tempat tersebut. Dengan adanya penemuan cagar buday tersebut, masyarakat biasanya akan melakukan tahlil dan doa bersama untuk mendoakan para leluhur yang ada" ujarnya. 

Dalam segi budaya di Desa Gunungtelu ini memiliki budaya yang unik, dimana buaya yang mereka miliki adalah percampuran dari budaya jawa dan sunda dan memiliki bahasa yang campur yaitu bahwa jawa dan sunda. Hal ini didasarkan sejarah dimasa lalu yang mana dahulunya desa ini menjadi perbatasan antara kerajaan padjajaran dan majapahit, hal ini mengacu pada beberapa sumber dan juga banyaknya tanama maja yang ada di desa ini. Meskipun memiliki percampuran budaya hal ini tidak menganggu kegiatan masyarakat dan tidak menjadikan perbedaan pada masyarakat. Namun adanya hal ini justru menambah keragaman budaya, adat istiadat dan juga keeratan masyarakatnya.

Maka dari itu, budaya dan adat istiadat perlu dilestarikan karena budaya sangat penting bagi keberlangsungan anak cucu atau generasi selanjutnya. Karena, selain agama suatu budaya dan adat istiadat dapat menjadi pondasi dalam membentuk identitas dan jati diri bangsa sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta, toleransi, empati pada diri manusia salah satunya genereasi penerus bangsa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline