Lihat ke Halaman Asli

kkncintaasih2024

Universitas Singaperbangsa Karawang

Kuliah Kerja Nyata Universitas Singaperbangsa Karawang Soroti Masalah Sanitasi Lingkungan di Desa Cintaasih

Diperbarui: 24 Juli 2024   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN Desa Cintaasih 2024 : Survei Sanitasi Lingkungan 

Pada tanggal 9 Juli 2024, mahasiswa dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Singaperbangsa Karawang yang bertugas di Desa Cintaasih, melakukan survei untuk menilai kondisi sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah rumah tangga di desa ini. Survei ini, yang diadakan oleh ibu-ibu kader desa dalam program kerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai situasi yang dihadapi warga desa terkait kebersihan dan ketersediaan air bersih.

Kami berkolaborasi dengan aparat desa dan warga setempat untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat. Fokus survei ini adalah dua aspek utama yaitu pengelolaan sampah rumah tangga dan ketersediaan air bersih. Dalam hal pengelolaan sampah, kami ingin mengetahui bagaimana warga mengelola sampah mereka sehari-hari. Sedangkan untuk ketersediaan air bersih, kami memeriksa sumber air yang digunakan oleh penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. 

Survei ini dilaksanakan di seluruh wilayah Desa Cintaasih. Kami mengunjungi rumah-rumah warga, berbincang dengan mereka, serta mengamati langsung kondisi lingkungan sekitar. Sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah rumah tangga merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Untuk Surveinya kami menggunakan aplikasi MWater Surveyor agar memudahkan survei dilakukan serta dapat memahami situasi di Desa Cintaasih, kami berharap dapat memberikan rekomendasi yang tepat guna meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan desa.

Dokumentasi KKN Desa Cintaasih 2024 : survei sanitasi lingkungan dengan MWater Surveyor

Dari survei yang kami lakukan, ditemukan bahwa sebagian besar warga Desa Cintaasih mengelola sampah rumah tangga mereka dengan cara membakarnya. Metode ini dipilih karena keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah yang ada di desa. Untuk kebutuhan air bersih, mayoritas warga mengandalkan sumur terlindungi milik tetangga yang mencakup beberapa rumah. Sumber air ini dianggap lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi dibandingkan sumber air lain yang tersedia di desa.

Hasil dari survei ini akan kami laporkan kepada pihak terkait dengan harapan dapat mendorong upaya peningkatan fasilitas sanitasi dan pengelolaan sampah yang lebih baik di Desa Cintaasih. Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara warga, pemerintah desa, dan pihak terkait lainnya, kualitas hidup masyarakat di Desa Cintaasih dapat meningkat secara signifikan. " ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline