Lihat ke Halaman Asli

Trial and Error Pembuatan Jamur Janggel, KKN 75 Unej Coba Atasi Limbah Bonggol Jagung di Desa Cermee

Diperbarui: 9 Agustus 2024   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim dokumentasi KKN 75 UNEJ - PDD

Bondowoso -- Desa Cermee, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung. Hasil panen jagung di desa ini biasanya diolah menjadi berbagai produk siap jual seperti pakan ternak dan beras jagung. Namun, proses tersebut juga menghasilkan limbah berupa bonggol jagung yang sering kali menimbulkan masalah lingkungan bagi warga setempat.Menanggapi masalah ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 75 dari Universitas Jember (UNEJ) berinisiatif untuk mengubah limbah bonggol jagung menjadi produk bernilai ekonomi. Salah satu solusinya adalah dengan mengolah bonggol jagung menjadi media tanam untuk budidaya jamur janggel. Inisiatif ini melibatkan kedua belas anggota KKN yang menggunakan bahan-bahan seperti bonggol jagung, pupuk urea, bekatul, dan ragi, yang merupakan komponen utama dalam proses fermentasi.

Syahfuddin Ahmad, koordinator desa KKN 75 UNEJ, menjelaskan bahwa ide ini muncul sebagai respons atas permintaan Kepala Desa Cermee, Sutrisno, untuk mengelola limbah bonggol jagung yang selama ini dianggap sebagai sampah. "Uji coba pembuatan jamur janggel ini bertujuan untuk mengatasi banyaknya limbah bonggol jagung di Desa Cermee. Sesuai arahan dari Pak Kades, kami membuat media tanam jamur ini dimulai dari skala kecil dulu," ujar Syahfuddin.

Raissa, penanggung jawab program kerja jamur janggel, menambahkan bahwa pembuatan media tanam ini memerlukan takaran bahan yang tepat. "Bahan-bahan pembuatan jamur janggel itu ada bekatul, pupuk urea, ragi, dan bahan utamanya yaitu bonggol jagung. Untuk semua bahan itu ditakar sesuai dengan banyaknya pemakaian dari bonggol jagungnya sendiri," jelas Raissa.

Program inovatif ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan bagi masalah limbah di Desa Cermee sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Jika uji coba ini berhasil, diharapkan metode ini dapat diterapkan secara luas di desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah desa dan antusiasme dari warga, KKN 75 UNEJ optimis bahwa program ini akan berhasil dan membawa perubahan positif bagi Desa Cermee.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline