Lihat ke Halaman Asli

KKN Curungrejo UM 2021

KKN Curungrejo UM 2021

Mahasiswa KKN UM Beri Gagasan dengan Mengajukan Proposal Potensi Desa Curungrejo Menjadi Desa Wisata Berbasis Edukasi

Diperbarui: 24 Juli 2021   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN melakukan kunjungan ke kafe "Mbak Lastri" (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kunjungan ke berbagai sentra UMKM di Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen. UMKM merupakan usaha rumahan yang digeluti oleh masyarakat desa. Desa Curungrejo sendiri terdiri atas empat dusun yaitu Dusun Semanding, Dusun Boro Utara, Dusun Boro Selatan dan  Curung Barat. Setiap dusun di Desa Curungrejo  diketahui masyarakatnya memiliki usaha mandiri diantaranya di Dusun Semanding terdapat kafe yang menawarkan minuman kopi, kerupuk miler dan minuman berbahan ginseng dari Korea dan kerajinan pembuatan topeng.

Proses penjemuran kerupuk miler di Dusun Semanding (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Di Dusun Curung Barat terdapat kebun jeruk yang berpotensi menjadi wisata petik jeruk apabila tanaman jeruk yang ada sudah memasuki masa panen. Selain itu, terdapat taman curhat yang merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Curungrejo. Ruang Terbuka Hijau (RTH) biasanya digunakan sebagai tempat bersantai oleh masyarakat sekitar. Lokasinya yang strategis dan terdapat cafe disebelah ruang terbuka hijau (RTH) menjadikan lokasi ini sangat recommended bagi masyarakat yang melintas di Desa Curungrejo. 

Tugu Taman Curhat yang merupakan RTH di Desa Curungrejo (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kebun jeruk di Desa Curungrejo (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kunjungan Mahasiswa KKN ke Dusun Boro Utara terdapat masyarakat yang memiliki lahan dan memanfaatkan lahan tersebut untuk budidaya cacing. Diketahui, cacing memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya yaitu mengobati sakit tifus dan peradangan. Selain itu terdapat warga yang bekerja sebagai pande besi.  Pande besi merupakan usaha yang dilakukan dengan membuat alat-alat yang terbuat dari besi atau baja. Biasanya membuat alat-alat untuk bertani seperti arit, kapak, cangkul dan lain-lain. Di Dusun Boro Selatan terdapat industri rumahan yaitu industri olahan tempe yang unik, yaitu menggunakan bahan dasar kacang merah, bukan dari kacang kedelai yang seperti biasa dijual di pasaran.

Dari banyaknya UMKM disetiap dusun, memiliki peluang untuk menjadi desa wisata berbasis edukasi dengan fokus UMKM sebagai keunggulan dan potensi yang ada di Desa Curungrejo. Potensi wisata desa berbasis edukasi ini tentunya akan membuka peluang luas bagi pelaku usaha untuk mendapatkan penghasilan yang meningkat dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat juga dapat memperoleh ilmu pengetahuan baru apabila berkunjung ke UMKM di Desa Curungrejo.

Tentunya masih terdapat usaha atau UMKM yang belum terdata dan diperkenalkan ke masyarakat luas. Untuk itu diperlukan usaha bersama baik dengan masyarakat untuk mendukung UMKM Desa Curungrejo supaya lebih berkembang dan maju serta UMKM yang ada dapat bersaing baik dalam skala nasional maupun global.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline