Desa Curangnonko kembali menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi, sebuah ritual adat yang telah berlangsung selama beberapa generasi. Acara yang diselenggarakan pada Jum'at, 23 Agustus 2024, ini dihadiri oleh ratusan warga desa yang berpartisipasi dengan penuh semangat dan rasa syukur.
Sedekah Bumi merupakan bentuk penghormatan kepada alam dan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah musim panen sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta doa untuk keberkahan dan keselamatan di masa depan. Warga Curangnonko percaya bahwa Sedekah Bumi adalah cara untuk menjaga keseimbangan alam sekaligus melestarikan warisan leluhur yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
Acara dimulai dengan prosesi membawa hasil bumi ke tempat upacara, yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat setempat. Dalam prosesi ini, berbagai hasil panen seperti padi, sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian dipersembahkan sebagai simbol kesyukuran. Setelah doa bersama, warga desa menikmati makanan tradisional yang telah disiapkan, sembari berkumpul dan bersilaturahmi.
Yang istimewa tahun ini, mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif turut berpartisipasi dalam acara ini. Mereka membantu mempersiapkan berbagai kegiatan, seperti mendampingi warga dalam prosesi, menyusun panggung pertunjukan, hingga mengorganisir lomba permainan tradisional bagi anak-anak. Kehadiran para mahasiswa ini memberikan nuansa baru sekaligus mempererat hubungan antara akademisi dan masyarakat desa.
Selain ritual keagamaan, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian dan musik gamelan, yang semakin mempererat ikatan sosial di antara warga. Anak-anak hingga orang tua turut serta dalam berbagai kegiatan yang menghidupkan suasana desa.
Kepala Desa Curangnonko, Bapak Ismail, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi Sedekah Bumi sebagai warisan budaya yang harus diteruskan kepada generasi mendatang. "Sedekah Bumi bukan hanya sekadar tradisi, tapi juga cerminan dari kearifan lokal yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menjaga hubungan harmonis dengan alam," ujarnya.
Melalui kegiatan Sedekah Bumi ini, warga Curangnonko berharap agar desa mereka senantiasa dilimpahi keberkahan, hasil panen yang melimpah, serta kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Dengan adanya dukungan dari mahasiswa KKN, acara ini tidak hanya sukses, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kolaborasi serupa di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H