Lihat ke Halaman Asli

KKN 148Curahkalong

Kelompok KKN Kolaboratif Kab. Jember

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual dan Anemia pada Remaja oleh Kelompok 148 KKN Kolaboratif Jember

Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto KKN posko 148

Curahkalong, 27 Juli 2024 -- Mahasiswa KKN kolaboratif #3 kelompok 148 Curahkalong, Kabupaten Jember melakukan sosialisasi perisai remaja: pencegahan tindak pidana kekerasan seksual dan anemia pada remaja, sosialisasi ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh siswa SMP 21 NUSA dan SMA 7 NUSA di Lingkungan Pondok Pesantren Darul Arifin pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. 

Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang terjadi seringkali tidak disadari bahkan dianggap sebuah hal yang normal di kalangan masyarakat umum terutama remaja. Tak hanya remaja putri, remaja putra maupun dewasa juga dapat terkena Anemia. Hal ini mendorong mahasiswa untuk melaksanakan sosialisasi bahwa hal tersebut bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Hal ini ditujukan agar para pelajar mengetahui dan tidak lagi menganggap remeh hal-hal tersebut.

TPKS sering kali diabaikan atau dianggap sebagai masalah pribadi, padahal dampaknya bisa sangat serius hingga pada kasus-kasus tertentu dapat menyebabkan rusaknya mental korban. Pentingnya mengetahui tentang dampak-dampak yang terjadi baik pada korban, maupun pelaku sangatlah penting bagi remaja. Oleh karena itu, remaja dalam lingkungan pondok pesantren Darul Arifin diharap dapat lebih memahami segala aspek dalam TPKS. 

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya TPKS. Selama acara berlangsung, mahasiswa KKN mempresentasikan materi mengenai pengertian, jenis-jenis, regulasi yang berlaku, perlindungan hukum bagi korban, hingga konsekuensi TPKS serta memberikan informasi mengenai langkah-langkah pencegahan dan tindakan yang harus diambil jika mengalami atau menyaksikan kasus-kasus tersebut.

Anemia merupakan kondisi jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh dibawah batas normal. Kondisi ini seringkali tidak disadari oleh remaja yang dapat memengaruhi konsentrasi, kinerja dan penurunan imunitas tubuh. Sosialisasi ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan langkah preventif terhadap anemia. Hal ini berkaitan dengan pencegahan stunting pada perkembangan anak. Dengan memahami penyebab, gejala, dampak, langkah pencegahan dan perawatan, diharapkan peserta sosialisasi dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan.

1. foto penyampaian materi - KKN posko 148

"TPKS menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi edukasi dalam konteks pencegahan hal tersebut. Seringkali kita melihat masyarakat terutama remaja yang melakukan TPKS jenis nonverbal, hal tersebut sebenarnya merupakan bisa berdampak serius dan hal ini sudah ada regulasinya yaitu UU 12 Tahun 2022 tentang TPKS" Ujar Jiaulhaq Hisyam Annajam, Mahasiswa Hukum Universitas Jember saat sosialisasi berlangsung.

2. foto penyampaian materi - KKN posko 148

"Dalam pencegahan stunting, pentingnya untuk remaja mengetahui pemahaman mengenai anemia, gejala anemia, cara penecgahannya dan mengatasinya. Perlu kita ketahui anemia juga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tetapi, anemia tidak hanya menyerang pada remaja putri, kalangan perempuan dan ibu hamil, laki-laki pun dapat terkena anemia, meskipun jumlahnya tidak sebanyak kalangan perempuan. Maka hal ini berguna juga untuk semua kalangan." Lanjut Putri Rahmatika Reyhan Besari Mahasiswa Farmasi Universitas dr. Soebandi setelah memaparkan materi.

Melalui presentasi yang mendalam, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang pengertian, pencegahan, dan penanganan TPKS dan anemia, dengan tujuan melindungi generasi muda dari dampak negatif kedua masalah tersebut. Dari pemaparan materi dalam sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kolaborasi kelompok 148 tersebut diharapkan remaja sebagai penerus bangsa dapat menjadi seseorang yang mampu menegakkan keadilan, menjauhi perilaku tidak terpuji seperti TPKS serta berani untuk speak up. Selain itu, juga diharapkan bagi remaja tidak mengentengkan atau menganggap anemia sebagai hal yang sepele atau remeh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline