Lihat ke Halaman Asli

Luar Biasa! Mahasiswa ini Dapat Menyulap Sampah Menjadi Produk Tepat Guna

Diperbarui: 12 Februari 2023   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk dari Limbah Dapur dihadiri oleh Ibu-Ibu Jamiyah Cimohong.

Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba (11/02/2023) -- Desa Cimohong mengalami permasalahan sampah akibat kurangnya akses tempat pembuangan sampah yang menyebabkan sampah di Desa Cimohong menjadi bersearakan. Hal ini tentu membawa dampak yang perlu dibenahi karena berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan warga Cimohong. Salah satu dampak langsung yang dapat dirasakan adalah peluapan saluran air ketika hujan, bau sampah yang dapat tercium hingga ke jalan, hewan ternak yang terkadang makan di daerah sampah, dan lain-lain.

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Universitas Diponegoro dengan nama George Elia Parlindungan mengajak warga Cimohong melalui perkumpulan Ibu-Ibu Jamiyah untuk mengurangi sampah mulai dari skala rumah tangga untuk diproduksi kembali menjadi barang yang lebih berguna. Hal tersebut dilakukan dengan menyulap sampah limbah rumah tangga berupa kulit bawang merah, sisa sayuran, cangkang telor, dan lainnya menjadi sampah organik yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman di pemukiman Cimohong supaya tumbuh lebih baik.

Program kerja dengan judul "Pemanfaatan Limbah Dapur sebagai Pupuk Organik" dijalankan pada tanggal 3 Februari 2023 bersama 35 Ibu Jamiyah yang hadir pada kala itu. Rangkaian acara dilakukan dengan adanya demonstrasi pembuatan pupuk di depan Ibu-Ibu Jamiyah, sesi tanya jawab, serta pemberian paket alat dan bahan sebagai awalan Ibu-Ibu Desa Cimohong untuk dapat memulai membuat pupuk dengan sendirinya.

Pembuatan Pupuk Berbahan Dasar Limbah Rumah Tangga

Langkah-langkah dalam pembuatan pupuk cair dari limbah dapur tergolong cukup mudah. Dilakukan dengan membuat larutan molase (larutan gula), mempersiapkan air hasil cucian beras atau air campuran tepung, serta membuat larutan starter menggunakan cairan kimia EM 4. 

Cairan kimia EM 4 digunakan sebanyak 2 tutup botol untuk skala pembuatan pupuk 1 L, kemudian dicampurkan dengan 2 tutup botol air molase, dan campurannya dituangkan ke dalam 1 L air hasil cucian beras. Hasil larutan yang sudah jadi dituangkan ke dalam ember berisikan limbah dapur organik, dan kemudian ditutup selama 1 minggu agar terfermentasi dan pupuk terbentuk. Pupuk kemudian dapat digunakan dengan mengambil air yang terbentuk setelah proses fermentasi dan dicampurkan dengan air pada takaran yang sama.

Penulis: George Elia Parlindungan (Teknik Kimia 2019)

Pembimbing: Apip, S.E., M.Si, Fajar Arianto, S.Si, M.Si, Rachma Purwanti, S.KM, M.Gizi

Lokasi: Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline