Lihat ke Halaman Asli

Kkn Bulusari

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Strategi Mahasiswa/i KKN-P UMSIDA Kelompok 17 Untuk Memajukan UMKM di Desa Bulusari

Diperbarui: 3 Februari 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim KKN-P kelompok 17 UMSIDA menjalankan program kerja yang berhubungan dengan UMKM di Desa Bulusari, diantaranya yaitu melihat cara pembuatan batik prameswari dan pembuatan tepung mocaf. Batik prameswari merupakan hasil karya seni ciri khas desa Bulusari. Batik prameswari ini di kelola dan di pasarkan oleh masyarakat dalam pemberdayaan SDM sekitar. Sedangkan tepung mocaf merupakan hasil fermentasi singkong selama 3 hari. Sabtu, (03/02/2024)

Kegiatan tersebut dimulai dari melihat dan mempraktikkan cara pembuatan batik prameswari hingga step terakhir. "ada beberapa motif lain yang bervariasi, tetapi untuk ciri khas Desa Bulusari yaitu dengan motif gambar cunggrang dan mente" ujar bu anik koordinator produksi batik.

Proses pembuatan batik prameswari cukup panjang yang merupakan "salah satu alasan batik tulis lebih mahal daripada batik printing" ujar bu anik.

Selain itu, Pembuatan batik khusunya dalam pewarnaan dipengaruhi oleh angin dan cuaca, apabila angin dan cuaca mendukung maka hasilnya akan stabil dan lebih bagus begitupun sebaliknya.  Dengan proses yang begitu panjang, tetap membuahkan hasil yang maksimal. Hasil karya batik prameswari sangat menarik, rapi, cantik, dan tidak luntur sama sekali apabila di cuci.

Dokumentasi tepung mocaf

Produksi tepung mocaf hanya di musim kemarau karena dalam pembuatan tepung mocaf masih dengan cara tradisional yang membutuhkan energi matahari untuk pengeringan. "tepung mocaf ini bisa menjadi alternatif bagi orang yang diet dan anak berkebutuhan khusus karena tepung mocaf tidak mengandung gluten" Ujar pak husen selaku produsen tepung mocaf. "Wah... Sangat menarik bagi orang zaman sekarang yang menerapkan pola hidup sehat" selain manfaatnya yang cukup banyak, harga nya pun relatif murah dan ramah di kantong.

Sayangnya, produk batik dan mocaf tersebut belum memiliki jangkauan pasar yang luas salah satunya online shop. Mengingat di zaman sekarang kebanyakan orang memilih untuk belanja instan tidak mau repot. Maka dari itu, tim KKN-P kelompok 17 telah membuatkan website untuk berjualan online, membuatkan sosial media, membuatkan online shop, dan mempromosikan produk UMKM di Desa Bulusari.

Penulis: Wiji Amelia Miranda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline