Lihat ke Halaman Asli

KKN BBK 4 UNAIR Gedangkulut

Mahasiswa BBK 4 UNAIR

Peningkatan Wawasan Lingkungan Sejak Dini Melalui Pendidikan Pemilahan Sampah dan Penanaman Toga

Diperbarui: 23 Juli 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokumen pribadi

[Gedangkulut, Cerme, Gresik, 23 Juli 2024]  

Kegiatan edukasi pemilahan sampah dan penanaman toga dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Juli 2024 yang dihadiri oleh 61 siswa/i kelas 4 dan 5 MI Hidayatul Islamiyah Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Kegiatan ini diawali dengan senam pagi, dilanjutkan edukasi pemilahan sampah, demonstrasi pemilahan sampah, dan ditutup dengan kegiatan menanam tanaman toga bersama-sama.  

Senam Pagi Pembuka Hari

Acara senam pagi dimulai dengan mengatur jarak antar siswa/i serta menyiapkan audio. Kegiatan senam pagi merupakan salah satu kegiatan rutin di MI Hidayatul Islamiyah yang dilakukan setiap seminggu sekali di hari Jumat. Senam kali ini dipimpin oleh mahasiswa BBK 4 dengan guru pendamping dari MI Hidayatul Islamiyah. Terdapat beberapa jenis senam yang dilakukan, yaitu senam UKS, senam kewer kewer, dan senam maumere. Para siswa/i sangat antusias mengikuti senam pagi. Gerakan senam yang dilakukan dapat memberikan banyak manfaat seperti melancarkan peredaran darah, melatih kemampuan otot, koordinasi, dan keseimbangan tubuh. 

Edukasi Pemilahan Sampah

Kegiatan edukasi pemilahan sampah merupakan salah satu upaya untuk mengajarkan siswa/i tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa/i dalam kondisi pencemaran lingkungan akibat sampah, memberikan solusi melalui edukasi pentingnya menjaga kebersihan, memilih dan membedakan sampah organik dan anorganik. Kegiatan ini dilakukan karena sampah di MI Hidayatul Islamiyah terlihat masih tercampur dan menumpuk. Harapannya, siswa/i dapat belajar memilah sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi dua jenis sampah, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai secara alami oleh mikroba yang ada di tanah, contohnya adalah sampah dapur, kulit buah, dan dedaunan. Sedangkan sampah anorganik, merupakan sampah yang tidak bisa terurai secara alami, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih canggih, contohnya adalah sampah plastik. 

Sumber : dokumentasi pribadi

Selanjutnya, kami melakukan demonstrasi proses pemilahan sampah dengan melibatkan para siswa/i untuk membedakan jenis sampah yang ditemui di lingkungan sekolah. Upaya menjaga lingkungan sekitar perlu diperkenalkan sejak dini sehingga kami melakukan edukasi mengenai pemilahan sampah bagi siswa/i MI hidayatul Islamiyah di Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Pemilahan sampah penting dilakukan agar sampah terpilah sesuai dengan jenisnya sehingga sampah organik dapat terurai dengan baik dan sampah anorganik dapat diolah atau dihancurkan dengan baik.

Penanaman TOGA

whatsapp-image-2024-07-23-at-18-09-27-1-669f9127c925c40ccf639bb2.jpeg

                                                                                                        Sumber : dokumentasi pribadi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline