Pada Senin 20 Januari 2025, mahasiswa/i KKN Universitas Singaperbangsa Karawang mengadakan Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang dihadiri oleh warga setempat, khususnya para ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga yang mempunyai balita. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB di pondok pesantren Nur El Bahri, Kp. Pulo Kecil, Ds. Bantarsari, Kec. Pebayuan (Posko KKN Unsika) dengan beberapa sambutan, pertama dari Bapak Sayuti sebagai Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (KAUR Kesra) desa Bantarsari. Kemudian sambutan dari salah satu Bidan di puskesmas Pebayuran, yakni Ibu Wulandari, SST. Terakhir, sambutan dari Ketua Pelaksana kelompok KKN, yakni Nasrul Noer Cahya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ibu Milliyantri Elvandari, S.Gz., M.Si. Beliau merupakan salah satu dosen Gizi di Universitas Singaperbangsa Karawang. Beliau memaparkan materi tentang penyebab, dampak, dan cara mencegah stunting.
Beliau menjelaskan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan faktor lingkungan yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Beliau menekankan pentingnya pencegahan sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun melalui pemenuhan gizi seimbang, termasuk asupan protein, zat besi, dan asam folat. Selain itu, beliau juga menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin, pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan, dan pengenalan makanan pendamping ASI bergizi. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan, penggunaan air bersih, serta akses sanitasi yang layak, turut ditekankan beliau sebagai langkah penting untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Setelah pemaparan materi selesai, dilanjut dengan sesi diskusi dan terdapat salah satu ibu balita yang mengajukan pertanyaan terkait stunting.
Bu Imas salah satu warga dari Kp. Pulo Kecil bertanya "Apakah tinggi badan orang tua dapat berpengaruh terhadap risiko stunting pada anak?"
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ibu Milly selaku narasumber menjawab bahwa "Pertumbuhan tinggi orang tua, terutama tinggi badan ibu dan ayah, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian stunting pada anak. Faktor genetik dari tinggi badan orang tua dapat berkontribusi pada pertumbuhan anak, namun faktor nutrisi dan lingkungan juga sangat penting dalam mencegah stunting".
Dengan demikian pembahasan mengenai pencegahan stunting, Ibu Milly menekankan bahwa meskipun badan orang tua yang tinggi dapat berperan dalam pertumbuhan anak, perhatian terhadap asupan gizi yang baik, lingkungan yang sehat, serta akses terhadap layanan kesehatan yang memadai adalah kunci untuk mencegah stunting. Kesadaran dan pengetahuan yang lebih baik di kalangan masyarakat, terutama para orang tua, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI