Lihat ke Halaman Asli

kknbanjarejo30

KKN-TPM UNIPMA 2024/2025

Praktik Permainan Tradisional: Cara Menjaga Keharmonisan Sosial Sambil Bersuka Ria

Diperbarui: 29 Januari 2025   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain Dakon (sumber: personal doc)

Banjarejo - Kegiatan program unggulan Bela Bangsa selanjutnya yang dilaksanakan pada hari jum'at tanggal 17 Januari 2025 yaitu praktik permainan tradisional dengan sasaran yang sama yaitu siswa SDN Banjarejo 1. Dalam kegiatan praktik permainan tradisional diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Semua siswa sangat antusias untuk mengikuti kegiatan praktik permainan tradisional karena siswa diajak untuk melakukan kegiatan permainan secara outbond di halaman sekolah. Kegiatan praktik permainan tradisional dimulai pada pukul 07.30 dengan didampingi oleh seluruh mahasiswa KKN-TPM kelompok 30 UNIPMA. Penanggungjawab kegiatan ini yaitu Nur Afizah dari program studi PGSD.


Adanya kegiatan praktik permainan tradisional yang dilaksanakan di SDN Banjarejo 1 ini memiliki tujuan untuk memperkuat rasa toleransi dengan cara praktik langsung pada saat bermain permainan tradisional. Dengan adanya praktik permainan tradisional ini diharapkan nantinya siswa dapat mengimplementasikan secara langsung bentuk rasa toleransi kepada sesama teman. Selain itu, dengan adanya kegiatan praktik permainan tradisional diharapkan juga dapat melestarikan budaya sekaligus menciptakan kedekatan antarsiswa. Sehingga siswa dapat menghargai antar sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang yang ada. Permainan tradisional tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial, pendidikan, dan kerjasama. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, banyak permainan tradisional yang mulai dilupakan oleh generasi muda. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk mengadakan praktek permainan tradisional sebagai cara untuk mengenalkan kembali permainan ini kepada siswa.

Bermain Engkleng (sumber: personal doc)


Kegiatan praktik permainan tradisional dimulai dengan pembagian 6 kelompok bermain. Dalam satu kelompok terdapat beranekaragam latar belakang yang ada. Seperti halnya perbedaan kelas, perbedaan jenis kelamin, dan lain sebagainya. Jenis permainan tradisional yang digunakan untuk praktik diantaranya adalah engkleng, lompat tali, gobak sodor, balap karung, estafet balon, dan dakon. Setiap permainan terdapat kurang lebih tiga mahasiswa KKN yang bertanggungjawab memandu jalannya permainan. Setiap kelompok diberikan penjelasan tentang aturan permainan, serta sejarah singkat mengenai asal-usulnya. Setelah itu, peserta diajak untuk langsung bermain. Dalam suasana yang penuh tawa dan keceriaan, mereka belajar tidak hanya cara bermain, tetapi juga nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan, seperti kerjasama, kejujuran, dan sportivitas. Jika setiap kelompok selesai bermain pada satu permainan, selanjutnya bergantian untuk bermain permainan yang lain.


Praktik permainan tradisional menciptakan suasana yang menyenangkan karena siswa belajar bertoleransi melalui praktik permainan dengan bergerak secara aktif sehingga siswa tidak merasakan bosan. Banyak yang mengungkapkan kebahagiaan dengan adanya praktik permainan tradisional ini. Sehingga diharapkan siswa mampu mengimplementasikan toleransi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, interaksi antar siswa juga semakin meningkat, membangun rasa kebersamaan dan persatuan.

gobak sodor (sumber: personal doc)

Melalui praktek permainan tradisional ini, diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat siswa terhadap permainan yang kaya akan nilai-nilai budaya. Dengan melestarikan permainan tradisional, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara sesama. 

Jadi, Mari kita terus bermain dan merayakan kebudayaan kita!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline