Lihat ke Halaman Asli

Tim 1 KKN Undip Mengedukasi Masyarakat terkait Pemanfaatan Daun-Daun Kering menjadi Pupuk Kompos

Diperbarui: 13 Februari 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pri

Bandungrejo -- Taman Wisata Kali Andong merupakan destinasi wisata yang menjadi salah satu potensi yang dimiliki Desa Bandungrejo, Kec. Ngablak, Kab. Magelang. Wisata tersebut merupakan studio alam yang didirikan di atas Kali Andong memiliki pemandangan indah yang mengarah langsung ke Gunung Andong, Magelang. Akan tetapi, masih terdapat berbagai persoalan yang harus diselesaikan, salah satunya adalah sampah dedaunan yang berserakan di lokasi wisata. Sampah dedaunan tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, terlebih lagi mayoritas pekerjaan masyarakat Bandungrejo adalah petani. Oleh karena itu, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tim 1 Universitas Dipoengoro melakukan sosialisasi untuk memanfaatkan sampah dedaunan menjadi pupuk kompos.

Sosialisasi pemanfaatan pupuk kompos yang dilakukan bertujuan agar sampah dedaunan yang menjadi persoalan di Taman Wisata Kali Andong bukan menjadi persoalan tambahan jika harus dihilangkan, khususnya dengan cara dibakar. Tentu saja hal tersebut dapat menimbulkan persoalan tambahan berupa pencemaran udara. Selain itu, sosialisasi tersebut juga menjadi salah satu potensi wisata edukasi yang dapat dikembangkan, khususnya kepada anak-anak sehingga terciptanya kesadaran atas pentingnya menjaga lingkungan dengan cara memanfaatkan barang-barang di sekitar yang berpotensi menjadi sampah.

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip melakukan sosialisasi pada hari Kamis, 1 Februari 2024 di kediaman Bapak Eko yang merupakan salah satu pengurus Taman Wisata Kali Andong. Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh beberapa pengurus Taman Wisata Kali Andong. Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan bagaimana proses pembuatan pupuk kompos dari sampah dedaunan. Bahan yang digunakan adalah sampah daun-daun kering dan basah dengan perbandingan 2:1 hingga 3:1, selanjutnya bioaktivator atau dapat digunakan juga EM4, dan gula merah.

Setelah bahan-bahan disiapkan, selanjutnya sampah dedaunan, baik yang basah dan kering dimasukkan ke dalam tong komposter dengan perbandingan yang telah dijelaskan di atas. Selanjutnya, cairan EM4 yang terbuat dari 1,5 L air, 1 tutup botol EM4, dan 1 tutup botol gula merah dicampurkan ke dalam tong komposter sehingga membasahi semua bagian dari dedaunan yang dibantu dengan pengadukan. Setelah itu, produk kompos didiamkan selama 6-12 minggu dengan adanya pengecekan secara berkala dan penambahan larutan EM4 setiap seminggu sekali. Jika kondisi dedaunan tersebut sudah berubah bentuk dan sudah berbau seperti tanah maka kompos siap dipanen dan ditambahkan ke ladang masyarakat.

Penulis: Syahrul Maulana Ihsan (Mahasiswi Teknik Kimia KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023/2024)

Dosen Pembimbing Lapangan: Prof. Dr. Hermin Pancasakti K., S.Si, M.Si

Lokasi: Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline