Lihat ke Halaman Asli

KKN Kelompok 08

KKN MBKM UMD Kelompok 08

Penyuluhan Mengenai Pengelolaan Sampah 3R Demi Mendukung Program Desa Wisata Arjasa yang Bersih

Diperbarui: 13 Juli 2022   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

potret saat kegiatan penyuluhan berlangsung (Dokpri)

Tinggi rendahnya resiko bencana alam di suatu daerah dapat dilihat dari tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah tersebut. Salah satu faktor dari kerusakan lingkungan juga karena sampah yang menumpuk dan tidak diolah oleh manusia. Sampah plastik menjadi perhatian siring meningkatnya pencemaran air, udara dan tanah. 

Pada dasarnya sampah plastik muncul karena tingginya minat para produsen dan konsumen akan kemasan yang sangat mudah diproduksi, dibawa, dan digunakan. 

Akibatnya penyebaran sampah non organik sangat pesat dan tidak terkontrol. oleh karena itu, peran masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan agar angka penyebaran sampah tetap terukur dan teratur. 

Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat dilakukan di semua sektor, termasuk sektor pariwisata. Sampah juga berpotensi menurunkan kualitas kawasan wisata.

Penerapan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) dapat dijadikan solusi terbaik dalam mengelola sampah plastik dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar. konsep 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. 

Reuse artinya menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lainnya. Reduce artinya mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah atau menimbulkan sampah yang tidak dapat terurai. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. mengelola sampah dengan konsep 3R  (Reuse, Reduce, dan Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa biaya.

Dokpri

Contoh kegiatan reuse, memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan serbet atau lap dari kain daripada menggunakan tissue. Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya, botol bekas minuman digunakan kembali menjadi wadah minyak goreng.

Contoh kegiatan reduce, memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan menghindari membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Mengurangi membeli bahan sekali pakai.

Contoh kegiatan recycle, memilih produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. misalnya mengolah kertas menjadi kertas kembali atau melakukan pengolahan pada sampah organik menjadi pupuk kompos. Melalukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline