Lihat ke Halaman Asli

Meneruskan Nilai-nilai Islam pada Anak Desa Mantren

Diperbarui: 30 November 2023   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN-T AM Kelompok 4 UNESA

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program yang wajib diikuti oleh mahasiswa jenjang sarjana di Universitas Negeri Surabaya. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat guna mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan. Di tahun ini, KKN di Universitas Negeri Surabaya dikemas dalam bentuk KKN-T (Kuliah Kerja Nyata-Tematik). Sejak resmi diterjunkan pada Rabu (30/8/2023) kemarin, secara berkelompok para mahasiswa peserta KKN-T telah melaksanakan berbagai program kerja salah satunya di bidang pendidikan yaitu program kerja "Bengi" (Belajar Ngaji).

Program kerja "Bengi" (Belajar Ngaji) adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan manfaat sosial dan keagamaan kepada anak-anak di Desa Mantren. Program ini dijalankan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Surabaya dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman agama islam serta memperkuat nilai-nilai agama islam di kalangan anak-anak Desa Mantren. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa KKN dengan masyarakat Desa Mantren serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan agama di desa tersebut.

Program kerja "Bengi" (Belajar Ngaji) ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Musholla Al-Mubarok dan di Masjid Jami' Baitul Musyarofah. Jadwal pelaksanaan program ini adalah setiap hari Selasa dan Kamis, pukul 16.00-17.00 WIB. Program ini dihadiri oleh anak-anak Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

Aktivitas dalam program ini melibatkan pengajaran ngaji kepada anak-anak. Materi yang diajarkan meliputi pengenalan huruf Arab, bacaan Al-Quran, tata cara shalat, dan pelajaran-pelajaran agama lainnya yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak. Selain pengajaran agama, program ini juga memberikan sesi ice-breaking kepada anak-anak. Ice-breaking adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan ketegangan dan membantu anak-anak merasa lebih santai dalam suasana belajar. Contoh kegiatan ice-breaking yang dilakukan mencakup permainan sederhana, cerita-cerita pendek yang relevan dengan topik agama, dan pertanyaan-pertanyaan ringan yang memicu diskusi.

Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan anak-anak Desa Mantren dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang agama Islam, memperkuat nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka, dan merasa lebih nyaman dalam proses pembelajaran. Selain itu, program ini juga dapat membangun hubungan positif antara mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Surabaya dengan masyarakat setempat (dalam konteks ini adalah anak-anak Desa Mantren), serta dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan agama di Desa Mantren. Program kerja "Bengi" (Belajar Ngaji) merupakan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas kehidupan agama di Desa Mantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline