Lihat ke Halaman Asli

KKN 9Bagorejo

Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember

Welit, Atap dari Daun Tebu, Potensi Usaha Unik Masyarakat Bagorejo

Diperbarui: 18 Agustus 2022   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember melihat proses welit daun tebu. 

Jember Pengembangan sosial ekonomi masyarakat desa sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi membutuhkan strategi yang terintegrasi dengan baik. Usaha-usaha yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengembangan sosial ekonomi masyarakat salah satunya dengan pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM). 

Bentuk usaha masyarakat desa Bagorejo yang telah dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama adalah produksi welit. Welit adalah sebuah atap yang terbuat dari pelepah tebu, daun kelapa, maupun alang-alang yang sudah kering. 

Saat ini para pengrajin welit di beberapa daerah hampir sulit ditemukan karena nilai jual produknya yang tidak begitu tinggi. Namun di desa Bagorejo masih banyak pengrajinan welit dari daun tebu yang masih bertahan untuk memproduksinya. 

Gambar 2: Bu Ngatina, salah seorang pengrajin welit sedang mencari daun tebu.

Atap welit yang diproduksi para pengrajin di desa Bagorejo umumnya dipesan oleh pabrik tembakau yang beroperasi di sekitar desa, seperti dari daerah Lumajang dan Ambulu. 

Produksi satu atap welit membutuhkan kurang lebih 200 helai daun tebu kering, yang harus diambil sebelum matahari terbit karena rentan patah apabila terkena panas. 

Daun tebu tersebut kemudian akan dianyam dan diikat rapi dengan menggunakan batang bambu. Ukuran panjang satu atap welit bekisar satu meter setengah hingga dua meter dengan lebar satu meter. 

Satu atap welit yang diproduksi masyarakat desa Bagorejo memiliki nilai ekonomi sebesar seribu rupiah. Meski nilai beli yang didapatkan oleh pengrajin welit termasuk rendah, masih banyak masyarakat desa Bagorejo yang bertahan untuk menjadi pengrajin welit dan tidak mengurangi nilai serta kualitas dari produk. 

Meskipun begitu, para pengrajin welit di desa Bagorejo masih tetap berharap atas kenaikan nilai jual welit sehingga kesejahteraan ekonomi para pengrajin akan tercapai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline