Lihat ke Halaman Asli

Anesty Dian

Mahasiswa Universitas Jember

Sekolah Alam Ar-Rahman Bondowoso Gunakan Kurikulum

Diperbarui: 2 Agustus 2023   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Angka status perceraian di Bondowoso menduduki urutan ke-30 dengan jumlah 1.923 pasangan, sehingga angka anak yang orang tuanya lepas tanggung jawab pun kian bertambah.  

Dusun Wringin Tapung, Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso berinisiasi untuk membuat sebuah sekolah yang diperuntukan bagi anak yang orang tuanya telah lepas tanggung jawab. Sekolah ini bernama Sekolah Alam Ar-Rahman, yang berada dibawah naungan Yayasan Ar-Rahman dan Lembaga KB Alam Ar-Rahman.

Bapak Supriyono menuturkan, Sekolah Alam diciptakan untuk anak-anak yang mengalami permasalahan keluarga. Sekolah Alam memiliki arti "mengalami". Maksud dari "mengalami" sendiri ialah sekolah menerapkan proses belajar dengan mengalami langsung atau terjun langsung ke lapangan untuk menambah pengetahuan dan mengatasi permasalahan. Output dari sekolah alam ini diharapkan siswa mampu menjadi insan yang bersyukur dengan dirinya sendiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

"Sekolah alam artinya proses mengalami, jadi sumber belajar bukan hanya berasal dari buku melainkan dari pengalaman sehingga diharapkan para murid tidak hanya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi juga bisa menjadi sebagai pembisnis dan para murid juga bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bergantung pada orang lain," tutur Pak Supriyono.

Sekolah Alam Ar-Rahman terdiri dari beberapa tingkatan yaitu Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar (SD) hingga kelas 4 SD. Pada Sekolah Alam Ar-Rahman terdapat pembatasan jumlah murid sekitar 70 murid karena 1 fasilitator maksimal mengajar 5 murid. 

"Adanya pembatasan murid dalam Sekolah Alam Ar-Rahman bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran." Ujar Pak Supriyono 

Cara pengajaran di Sekolah Alam Ar-Rahman mengikuti dengan perkembangan zaman sekarang sebab para murid tidak hanya belajar tentang pelajaran umum saja melainkan belajar terkait hal-hal lain. Sehingga diharapkan dapat mewujudkan generasi emas, unggul, dan berkarakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline