Lihat ke Halaman Asli

KKN MADURETNO

Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa KKN Unnes Giat 9 Mendorong Kemandirian Warga Desa Maduretno melalui Pendampingan Pembuatan Lulur Kopi

Diperbarui: 18 Juli 2024   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Desa Maduretno, 17 Juli 2024 -- Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Maduretno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang mengadakan program pendampingan pembuatan lulur kopi kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada hari Rabu, 17 Juli 2024 yang berlokasi di Balai Desa Maduretno, hal tersebut dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga,. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan mengajarkan keterampilan mengolah kopi menjadi produk perawatan kulit yang bernilai jual tinggi.

Acara pendampingan yang berlangsung selama dua jam ini melibatkan para perangkat desa, dengan sasaran para ibu rumah tangga agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengolah kopi menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, pendampingan ini juga diharapkan dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian desa melalui industri rumahan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada kegiatan ini, materi disampaikan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Maduretno, Eka Rosiana Wildaningtyas (Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, Fakultas Teknik) dan Syavina Arsila Jannah (Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis). Mahasiswa memberikan pelatihan intensif kepada warga desa mengenai proses pembuatan lulur kopi, mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas, teknik pengolahan, hingga pengemasan produk akhir yang menarik.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kepala Desa Maduretno, Edy Setyo Sartono, dalam sambutannya menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan perekonomian desa. "Kami berharap dengan adanya pendampingan ini, warga dapat menghasilkan produk berkualitas yang dapat dipasarkan tidak hanya di dalam desa tetapi juga ke luar daerah," ujarnya.

Selama pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk langsung mempraktekkan pembuatan lulur kopi. Mereka diajari cara mencampur bahan-bahan alami seperti minyak zaitun dan ekstrak kopi, sehingga menghasilkan lulur yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran dan branding produk agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Salah satu peserta, Ibu Eni, mengungkapkan kegembiraannya atas program ini. "Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. Selain menambah keterampilan, kami juga mendapatkan wawasan baru tentang cara memasarkan produk secara efektif," katanya.

Diharapkan, program pendampingan ini tidak hanya berakhir sebagai pelatihan, tetapi juga akan berlanjut dengan pendampingan berkelanjutan dan akses ke pasar yang lebih luas. Dengan demikian, warga Desa Maduretno dapat memanfaatkan potensi kopi lokal secara optimal dan meningkatkan taraf hidup mereka melalui usaha pembuatan lulur kopi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline