Lihat ke Halaman Asli

kkn424unej

Mahasiswa/Universitas Jember

KKN UMD UNEJ Kelompok 424 Lakukan Upaya Pencegahan Stunting dengan Pembuatan Produk Bolu "Bujang"

Diperbarui: 9 Agustus 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencarian Data Stunting Kepada Ibu Bidan/dokpri

Kotakan merupakan sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah pemerintahan Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Desa Kotakan memiliki 4 (empat) dusun, meliputi: Dusun Kotakan Utara, Dusun Kotakan Tengah, Dusun Kotakan Selatan dan Dusun Kotakan Cangkreng. 

Letak geografis Desa Kotakan berbentuk memanjang dengan wilayah ujung utara berbatasan dengan Desa Ardirejo, wilayah bagian barat berbatasan dengan Desa Sumberkolak, wilayah bagian timur berbatasan dengan Desa Ardirejo dan Ciliwung dan Desa Kalibagor merupakan wilayah bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Desa Kotakan.

Kotakan merupakan sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah pemerintahan Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Desa Kotakan memiliki 4 (empat) dusun, meliputi: Dusun Kotakan Utara, Dusun Kotakan Tengah, Dusun Kotakan Selatan dan Dusun Kotakan Cangkreng. Letak geografis Desa Kotakan berbentuk memanjang dengan wilayah ujung utara berbatasan dengan Desa Ardirejo, wilayah bagian barat berbatasan dengan Desa Sumberkolak, wilayah bagian timur berbatasan dengan Desa Ardirejo dan Ciliwung dan wilayah bagian selatan Desa Kotakan yang berbatasan langsung dengan Desa Kalibagor.

Desa Kotakan memiliki salah satu kegiatan rutin yaitu imunisasi yang dilakukan sebulan sekali. Imunisasi biasanya dilaksanakan di setiap posyandu yang ada di 4 (empat) dusun Desa Kotakan. Posyandu ditempatkan di salah satu rumah RT yang berada di masing-masing dusun Desa Kotakan. Tujuan dilakukannya imunisasi adalah agar anak mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Apalagi masih banyak anak Indonesia terutama anak-anak Desa Kotakan di wilayah Situbondo yang menderita stunting atau pertumbuhan yang lambat. Hal tersebut didukung dengan data jumlah balita penderita stunting sebanyak 55 anak yang disampaikan oleh ibu Mustika selaku bidan Desa Kotakan.

Stunting atau lambatnya tumbuh kembang pada anak mendapatkan perhatian yang cukup serius dari pemerintah pusat. Hal itu terbukti dengan adanya rencana aksi nasional dalam percepatan pencegahan stunting. Pun, sejalan dengan itu terdapat permintaan khusus dari bapak camat (bapak Supriyatno) terkait stunting pada upacara penyambutan mahasiswa KKN UMD UNEJ yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan pada Kamis, 21 juli 2022 minggu lalu. Sesuai dengan arahan dari LP2M UNEJ mahasiswa harus kritis dalam melihat potensi dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di desa. Adanya permasalahan stunting tentu merupakan tanggung jawab bersama dalam upaya mengatasinya.

Bulan Agustus adalah Bulan Imunasisasi Anak Nasional (BIAN) sehingga merupakan suatu momentum bagi mahasiswa KKN kelompok 424 untuk melakukan pengabdian ke masyarakat melalui kegiatan imunisasi, sosialisasi stunting dan menciptakan produk yang dapat dikonsumsi oleh balita penderita stunting, ibu hamil, menyusui dan anak-anak. KKN kelompok 424 berkolaborasi dengan posyandu yang tersebar di seluruh titik di Desa Kotakan. Program ini dipimpin langsung oleh Ibu Bidan setempat yang berkolaborasi bersama mahasiswa KKN, meliputi: Moh. Zadul Washil, Muhammad Haidar Rasyid, Alham Pratama Sugiarto, Yiyi Adelia, Felisitas febriyana Pitahaya, Diah Nafisah Mardatilah, Linda Setiawati, Iv’il faqlia Arief, Putri Inayah dwi Hapsari, Lailatul Fikria dan di dampingi oleh bapak Dr. Eko Crys E, SS. M.Hum selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapang) Kecamatan Situbondo.

Proses Pembuatan Produk Bolu Bujang/dokpri

Hasil Jadi Produk Bolu Bujang/dokpri

Dalam hal ini, mahasiswa KKN 424 memanfaatkan hasil pertanian yang  ada di Desa Kotakan. Salah satu hasil pertanian yang banyak ditanam di Desa Kotakan yakni labu kuning dan jagung. Labu kuning dan jagung merupakan salah satu bahan pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai olahan produk pangan berupa bolu.  Kandungan gizi yang ada didalam labu kuning sangat beragam seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, karbohidrat dan β-karoten yang merupakan pro vitamin A pada labu kuning. Selain labu kuning, jagung juga merupakan potensi desa yang memiliki kandungan gizi diantaranya protein, serat kasar, lemak dan karbohidrat. Dari kandungan gizi yang terdapat di labu kuning dan juga jagung dapat diketahui bahwa produk bolu ini sangat cocok untuk dikonsumsi bagi anak-anak, ibu hamil, menyusui dan penderita stunting.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline